Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru muslim_nurdin@riaupos.co
Lagi-lagi piala Wahana Tata Nugraha (WTN) lepas dari tangan Pekanbaru. Kendati demikian, dari segi penilaian Kota Pekanbaru sudah mampu naik ke peringkat yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya Pekanbaru hanya bisa memperoleh piala di bidang angkutan, tahun ini Pekanbaru hanya mampu untuk mendapatkan sertifikat WTN plus piala di bidang angkutan untuk kota besar. Piala WTN diraih oleh Kota Solo dan juga Denpasar Bali.
Penyerahan sertifikat WTN dan piala angkutan kategori kota besar ini diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan, EE Mangindaan kepada Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (6/5) yang ketika itu juga didampingi Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar dan juga Kadishubkominfo Kota Pekanbaru, Ir H Dedi Gusriadi.
Lepasnya piala WTN ini masih disebabkan akibat belum baiknya infrastruktur lau-lintas di Kota Pekanbaru. Mulai dari trotoar, marka jalan dan termasuk juga rambu-rambu sebagai penunjuk arah.
Kadishubkominfo Kota Pekanbaru, Ir H Dedi Gusriadi MT kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya akan berusaha untuk terus membenahi infrastruktur yang berkaitan dengan bidang lalu-lintas tersebut.
‘’Untuk membenahi infrastruktur ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Dishub saja. Akan tetapi juga harus melibatkan beberapa instansi lainnya. Karena lalu-lintas sendiri menyangkut dengan infrastruktur dan manusianya,’’ ungkap Dedi.
Infrastruktur di sini lanjut Dedi, seperti trotoar. Di sana tidak dibenarkan untuk tempat berjualan. Fungsi dari trotoar adalah sebagai tempat pejalan kaki.
Sementara di Pekanbaru masih difungsikan sebagai tempat berjualan. Tentunya ini merupakan tugas dari Satpol PP untuk melakukan penertiban. fas)