Prosesi Waisak 2556 BE/2012 di Pekanbaru Semarak dan Khidmat

Pekanbaru | Senin, 07 Mei 2012 - 10:55 WIB

Prosesi Waisak 2556 BE/2012 di Pekanbaru Semarak dan Khidmat
RITUAL WAISAK: Suasana ritual Waisak 2556 BE di Vihara Tridharma Dewi Sakti Jalan Riau ujung Pekanbaru, Ahad senja (6/5/2012). Dua orang medium sedang melakukan ritual bersama Ketua Vihara, Ny Marya.(foto aznil fajri)

Riau Pos Online-Perayaan Waisak 2556 BE/2012 di Pekanbaru berlangsung semarak dan khidmat. Ribuan ummat Buddha dari berbagai majelis di Kota Pekanbaru melaksanakan Prosesi Waisak Bersama dengan pawai keliling kota Pekanbaru melintasi Jalan Riau ujung-Jalan SM Amin ujung-Jalan Pemuda-Jalan Siak-dan kembali ke Vihara Tridharma Dewi Sakti Jalan Riau ujung Pekanbaru.

Beberapa hari sebelumnya ummat Buddha di Pekanbaru telah melaksanakan bakti sosial gotong royong membersihkan Makam pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru, penanaman 2556 batang pohon trembesi kerja sama dengan Bank Panin. Dan puncaknya Ahad petang hingga malamnya (6/5) umat Buddha melaksanakan ritual Waisak di masing-masing vihara yang ada di Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Ketua Panitia Perayaan Waisak 2556 BE/2012 Pekanbaru Ny Marya didampingi Sekretarisnya Ketjing dan Ketua Walubi Riau Dharmaji Chowmas kepada Riau Pos Online, ada sekitar 3.000 umat Buddha yang ikut melaksanakan prosesi Waisak Bersama ini.

Tema tahun ini yakni Dengan Semangat Waisak 2556 BE/2012 Kita Bangkitkan Bodhicitta, Realisasikan Kebenaran Mulia, Makna sebenarnya hari Waisak ini kata Marya dan Ketjing serta Dharmaji adalah hari lahir, menjadi buddha, atau wafatnya Sidharta Gautama. Kalau di agama Islam sama dengan Maulid Nabi.

Ada sekitar 20 majelis umat Buddha yang ikut prosesi Waisak. Masing-masing mereka menggunakan ciri khas masing-masing. Di Vihara Tridharma Dewi Sakti, ritual berlangsung sangat sakral. Para medium kemasukan dewa-dewa suci sehingga penampilan mereka bukan lagi seperti orang biasa. Sehingga tubuh mereka yang ditusuk jarum dan pedangpun tak terluka dan tidak berdarah karena di luar alam sadar. Ada Suhu yang mendampingi di vihara suci ini.

Lain lagi di seberang vihara ini yakni di Pusdiklat Bumi Suci Maitreya yang dipimpin Soni KA. Umat Buddha di Pusdiklat ini melaksanakan ritual kebaktian dan pemandian Rupang Buddha Sakyamuni, bazar vegetarian, dan acara kesenian. Di lokasi bazar di Pusdiklat ini tersedia 30 menu masakan vegetarian, tidak terdapat daging di sini.

Menurut peserta bazar ini umat Buddha saat-saat tertentu berpantang  makan daging dan tak boleh membunuh binatang. Jadi lebih fokus memakan makanan yang bersifat tumbuh-tumbuhan.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook