PEKANBARU (RP) - Langkanya minyak tanah (mitan) di Kota Pekanbaru beberapa hari terakhir menjadi sorotan anggota DPRD Kota Pekanbaru, Syamsul Bahri S Sos.
Pemerintah diminta untuk melakukan pengawasan sehingga mitan jangan sampai langka.
‘’Masih banyak masyarakat miskin yang menggunakan minyak tanah. Kita berharap pemerintah mengaturnya, sehingga tidak terjadi kelangkaan lagi,’’ kata Syamsul Bahri kepada Riau Pos, kemarin.
Komisi II DPRD Kota Pekanbaru sendiri menjadwalkan untuk mengundang instansi terkait. Hal itu untuk mengetahui permasalahan langkanya mitan di Pekanbaru awal Tahun 2012 ini.
‘’Kita pun mau tahu apa penyebab langkanya minyak tanah di Pekanbaru. Jika memang subsidi dihilangkan, tentu harganya jadi mahal, namun ini masalahnya kenapa mitan langka,’’ sebutnya.
Rapat tersebut juga disebutkan Syamsul, bertujuan untuk mengetahui rencana jadwal pemerintah terkait penarikan subsidi mitan. ‘’Kita pun ingin tahu kapan subsidi tersebut akan dicabut,’’ sebutnya.
Disebutkannya, di daerah Kecamatan Marpoyan Damai, mitan sudah mulai langka dan sulit ditemukan. Jika pun ada harganya mencapai Rp8 ribu perliternya. ‘’Di daerah rumah saya mitan sudah mulai langka,’’ tuturnya lagi.
Masalah mitan sendiri sangat penting dikalangan masyarakat kurang mampu.
‘’Minyak tanah itu, merupakan barang yang sangat penting untuk masyarakat kurang mampu, sehari-harinya mereka menggunakan minyak tanah. Sedangkan untuk menggunakan elpiji masih banyak masyarakat yang masih takut-takut,’’ katanya.(ilo)