(RIAUPOS.CO) - Warga Jalan Tiung, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, mendadak heboh setelah ditemukan seorang lelaki gantung diri, Senin (5/11).

Korban merupakan driver ojek online bernama Risman (44). Ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung di dalam rumah petak temannya.

Melihat kondisi tersebut, sejumlah warga rela berdesak-desakan di tengah kondisi hujan lebat untuk melihat peristiwa itu.

Korban pertama kali ditemukan oleh teman serumahnya Ari (35) sekitar pukul 11.30 WIB. Waktu itu Ari baru saja selesai berjualan petai di Pasar Dupa.

Pada saat ia kembali ke rumah kontrakannya, temannya Risman tak kunjung membuka pintu setelah sekian lama digedor.

Merasa curiga, Ari pun langsung ke belakang rumah untuk mencari tahu kondisi di dalam, betapa kagetnya disaat ia mengintip lewat pintu belakang ia dikejutkan dengan tali yang terpasang di kerangka atap dapur rumah.

Kemudian bersama dengan beberapa warga, Ari pun membuka paksa pintu rumah depan, ketika masuk ke dalam mereka melihat korban sudah tergantung di kerangka atap dapur.

"Sebelumnya pintu saya gedor tapi terkunci dari dalam, setelah saya intip lewat belakang rumah kelihatan tali yang menggantung," ujarnya.

Menurut dia selama ini temannya tersebut tidak ada punya masalah, korban adalah satu kampung dengannya yang merupakan warga Malalak, Kabupaten Agam.

"Dia gak pernah cerita tentang masalah dia. Dia orangnya agak tertutup, paling cerita masalah kerjaan saja," jelasnya lagi.

Lebih lanjut dijelaskannya, memang korban sudah cerai dengan istrinya setahun yang lalu. Korban tinggal bersamanya sejak dua bulan lalu.

Pantauan Riau Pos, posisi korban saat tergantung pada saat itu dengan kondisi berdiri. Ia menggunakan kain disambung tali sepatu untuk mengakhiri hidupnya.

Kanit Reskrim Polsek Bukitraya Iptu Aspikar saat dijumpai mengatakan bahwa, peristiwa tersebut mereka ketahui sekitar pukul 13.00 WIB.

"Korban sehari-hari kerja Gojek, posisi korban saat ditemukan tergantung dengan ikatan tali sepatu dan kakinya menyentuh lantai," sebutnya.

Saat ini pihaknya juga telah melakukan olah TKP dan menurunkan korban. Untuk motif bunuh diri sendiri pihaknya belum mengetahui secara pasti karena rekan maupun keluarga tak tahu persis apa masalah korban.

"Kalau motifnya kami masih melakukan penyelidikan," ujar mantan Kanit SKP tersebut.

Dari keterangan keluarga korban, jasad korban sendiri rencananya akan dibawa langsung ke kampung halamannya di Sumatera Barat.

"Keluarganya menolak untuk dilakukan autopsi, saat ini jasad korban telah dibawa ke kampung halamannya," jelasnya.(lin)