Laporan Lismar Sumirat, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.co
Delapan petak rumah kontrakan di Jalan Harapan Jaya, Gang Damai, RT 3/RW 2 Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Selasa (5/11) sekitar pukul 09.30 WIB hangus jadi abu dan rata dengan tanah dilalap sijago merah. Sedangkan satu petak lainnya, terbakar hanya bagian sampingnya saja.
Kendati tak ada korban jiwa dalam musibah itu, tapi kondisinya rata dengan tanah. Sementara penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik.
Menurut keterangan salah seorang saksi mata, Hutapea (46) menceritakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat. Sebelum api membumbung tinggi, sempat terlihat percikan api dari kabel listrik yang mengaliri arus ke rumah petak tersebut.
‘’Dari kabel listrik itu terlihat api, dengan cepat langsung merembet membakar rumah dan api langsung membesar,’’ ujar Hutapea.
Lebih lanjut diceritakannya, karena kondisi rumah yang terbuat dari papan dan saling berdekatan, membuat api dengan cepat menjalar dan membakar ke seluruh bangunan.
‘’Karena hari libur, sebagian warga ada yang masih tidur dan ada juga yang sudah pergi ke ladang, jadi tak sempat menyelamatkan barang-barang,’’ tuturnya.
Saat api berkobar, kepanikan warga sempat bertambah karena ada salah seorang ibu yang kehilangan anaknya yang masih bayi.
Karena sebelum peristiwa itu, sang anak sedang berada di salah satu rumah. Namun setelah api padam dan warga berusaha melakukan pencarian, ternyata sang anak sudah terlebih dulu diselamatkan oleh warga dan diamankan di dalam rumah.
Salah seorang korban, Simardongan (34) menuturkan, sesaat sebelum kejadian tersebut dirinya sedang tertidur dan dibangunkan oleh anaknya kalau ada api.
‘’Karena hari libur saya masih tertidur, dan dibangunkan anak. Api sudah membesar, saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Hanya baju yang saya pakai inilah harta saya lagi,’’ tuturnya sembari masih belum percaya kejadian tersebut.
Simardongan berharap, pemerintah mau memberikan bantuan untuknya dan warga lain yang sedang terkena musibah. ‘’Baru gajian kami ini karena masih tanggal muda, uang pun belum digunakan. Tapi sekarang habis semua,’’ paparnya.
Ketua RT 2/RW 3 Yefrizon, saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, untuk sementara warga yang rumahnya terbakar ditampung di salah satu ruko tidak jauh dari lokasi kejadian.
‘’Dari sembilan rumah yang terbakar, delapan di antaranya rata dengan tanah. Sementara satu rumah hanya terbakar di bagian sampingnya saja. Rumah tersebut di antaranya adalah milik Sagala, Sianturi, Sitanggang, Gultom, Manurung, Simardongan Silalahi, Nababan dan Sihombing yang semuanya merupakan rumah kontrakan,’’ jelas Ketua RT.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Pekanbaru, Andy Sukarmen saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, untuk memadamkan api pihaknya mengerahkan tujuh armada serta 28 personel.
‘’Sekitar setengah jam, api baru dapat dipadamkan sehingga tidak menjalar ke rumah lainnya karena kondisi rumah saling berdekatan,’’ kata Andy.
Kapolsek Payung Sekaki AKP Deddy Herman ketika ditanyai mengenai penyebab pasti kebakaran mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
‘’Dari keterangan saksi mata, diduga api berasal dari konsleting arus listrik. Namun demikian kita akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengtahui penyebab pastinya,’’ jelas Kapolsek.
Mengenai kerugian, AKP Deddy Herman juga menuturkan diduga kerugian mencapai ratusan juga rupiah karena warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.(*5/rnl)