Siswa Penasaran dengan Kerja Wartawan

Pekanbaru | Selasa, 06 November 2012 - 09:50 WIB

PEKANBARU (RP) - Informasi yang telah diterbitkan di sebuah media, baik media cetak maupun eletronik baru bisa disebutkan sebuah berita.

Namun sebagian masyarakat mungkin masih banyak yang belum mengetahui cara mendapatkan informasi tersebut, baik dari sebuah informasi lokal maupun international.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itulah yang membuat penasaran dan ingin diketahui oleh belasan siswa-siswi SMA Islam Terpadu (SMAIT) Az-Zuhra saat berkunjung di redaksi Riau Pos Senin (5/11).

Padahal sebuah informasi, kejadian misalnya seperti ada kebanjiran dan kebakaran lokasinya bisa sangat jauh dan terkadang terjadi di derah pinggiran kota.

‘’Bagaimana caranya dan kenapa bisa seorang wartawan itu selalu bisa mengetahui kejadian sebuah peristiwa yang terjadi setiap harinya. Padahal suatu kejadian itu berada jauh lokasinya,’’ tanya salah satu siswi Cucah kepada Wapemred Riau Pos Harry B Koriun pada kesempatan tersebut.

Pertanyaan senada kembali diungkapkan oleh beberapa siswa lainya. Para pelajar-pelajar ini juga merasa heran kenapa beritaberita international seperti kejadian perang dan pertandingan bola, ada beritanya di koran Riau Pos yang sejatinya koran lokal.

Padahal informasi internasional tersebut terkadang berada di belahan dunia lainya yang jauh dari Indonesia.

‘’Apakah ada wartawan Riau Pos yang berada di luar negeri untuk meliput peristiwa-peristiwa tersebut. Misalnya seperti pertandingan bola pasti setiap paginya sudah diberitakan di koran Riau Pos, bagaimana caranya mengetahui informasi itu sebelumnya,’’ ungkap mereka.

Harry B Koriun mengatakan, semua berita yang ada di koran Riau Pos adalah sebuah informasi ataupun data yang berhasil dikumpulkan oleh reporter.

Sementara untuk imformasi yang bersifat international tersebut lanjut Harry diperoleh Riau Pos melalui jaringan kantor berita dan Jawa Pos Group yang ada di Surabaya.

‘’Kalau di daerah Riau setiap kabupatennya sudah ada reporternya masing-masing, jadi setiap ada kejadian sudah ada yang meliputnya. Rata-rata hampir ada dua wartawan yang ada di setiap kabuten kota. Selain itu seorang wartawan juga wajib memiliki banyak akses sehingga terkadang mendapatkan informasi itu dari teman, wartawan mempunyai banyak teman juga,’’ kata Harry menjelaskan. Kedatangan siswa didampingi bersama beberapa guru salah satunya Firman. (ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook