PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meskipun Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tidak mengesahkan RAPBD Perubahan tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan anggaran untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) X Riau tidak ada kendala.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau memastikan pelaksanaan Porprov X Riau di Kabupaten Kuantan Singingi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini ditegaskan usai rapat koordinasi bersama KONI kabupaten/kota, dan Tim Wasrah KONI Provinsi Riau di ruang rapat Kantor Gubernur Riau, Rabu (5/10).
Sekdaprov mengungkapkan, memang sempat ada masalah pengesahan anggaran perubahan Kuansing tahun 2022, termasuk persoalan anggaran karena Kuansing melakukan anggaran perubahan yang sebagian besar terdapat kegiatan Porprov X Riau. "Tidak ada masalah karena bisa dilakukan pergeseran,"ujar Sekdaprov SF Hariyanto.
"Tadi (kemarin, red) sudah saya sampaikan kepada seluruh KONI kabupaten/kota se-Riau, pada prinsipnya untuk pelaksanaan Porprov X Riau di Kuansing tetap dilaksanakan sesuai skedul. Untuk anggaran tidak ada kendala walaupun RAPBD-P 2022 tak disahkan. Karena bisa dilakukan pergeseran anggaran, dan itu dibolehkan dalam aturannya,"terang SF Hariyanto.
SF Hariyanto juga menegaskan jangan ada lagi kekhawatiran KONI kabupaten/kota jika Porprov X Riau tidak bisa dilaksanakan. Jika Porprov tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan ada konsekuensi hukum ke depannya. Karena KONI kabupaten/kota sudah mengalokasi anggaran, dan anggaran sebagian sudah digunakan untuk persiapan.
"Kasihan kabupaten/kota, mereka sudah mengalokasikan anggaran, sudah membelanjakan baju atlet. Persiapan sudah matang. Kalau tak jadi pasti ada konsekuensi hukum ke depan,"sebutnya.
Sementara itu, Wakil ketua III KONI Riau, Khairul Fahmi yang ikut dalam rapat tersebut, menyambut baik usaha dari Pemprov Riau, melalui Sekdaprov Riau yang mau memfasilitasi Pemkab Kuansing dalam menggunakan anggaran Silpa APBD Kuansing.
"Jadi tadi (kemarin, red) Sekda memfasilitasi kami bersama KONI kabupaten/kota. Sekda menjelaskan, bahwa pelaksanaan Porprov tetap dilaksanakan di Kuansing. Pemkab Kuansing melakukan pergeseran anggaran dan bisa, dan Sekda berjanji akan melakukan pertemuan dengan Mendagri terkait pergeseran anggaran tersebut,”ujar Khairul Fahmi.
"Anggaran yang difasilitasi, disesuaikan dengan anggaran yang diperlukan. Keperluan itu harus diselesaikan, segera lakukan pergeseran. Dan KONI kabupaten/kota fokus mempersiapkan atlet untuk Porprov,"tambahnya.
Untuk diketahui, terkait dengan cabor yang dipertandingkan 25 cabor digekar di Kuansing, dan 2 cabor di Pekanbaru. "Untuk dua cabor yang di Pekanbaru masih renang dan panjat tebing. Untuk venue, tuan rumah Kuansing tetap menyiapkannya, tidak ada yang tidak bisa kata pak Sekda,"jelas Fahmi.
Untuk terus mematangkan persiapan pelaksanaan Porprov, bahkan jajaran pimpinan KONI Riau terus menggelar rapat baik itu rapat koordinasi dengan PB Porprov, KONI Kabupaten Kota, bahkan terakhir dengan menghadirkan Sekdaprov Riau.
"Kami sudah mengadakan rapat pimpinan KONI, di mana ada beberapa poin. Pertama, Porprov wajib terlaksana apapun kondisinya. Karena menurut hemat kita di KONI tidak ada masalah yang signifikan untuk pelaksanaan Porprov,"kata Khairul Fahmi.
Terkait dengan beberapa fasilitas sarana yang belum selesai di Kuansing, menurut Khairul Fahmi yang bisa dilakukan, Pemerintah Kuansing harus melakukan pergeseran anggaran. "Data terakhir yang kita tinjau lalu ada 15 cabor sarananya masih perlu penambahan di APBD-P. Jadi harus ada pergeseran anggaran di APBD P mereka,"tambahnya.
Dijelaskan Fahmi, jika poin kedua tersebut tidak bisa terlaksanakan setelah tidak adanya kata sepakat pengesahan KUA PPAS APBD Perubahan Kuansing, antara legislatif dan eksekutif, PB Porprov bisa melakukan rasionalisasi terhadap kegiatan pelaksanaan Porprov, terutama bidang opening ceremony dan closing ceremony. Di mana dari data yang ada acara tersebut mencapai Rp3,5 miliar.
"Kalau tidak bisa terlaksanakan yang pergeseran pada APBD-Perubahan, maka langkah lainnya, Bankeu Pemerintah Provinsi yang sudah dikucurkan ke Kuansing. Di situkan ada beberapa bidang di rasionalisasikan atau diharmonisasi. Contoh opening dan closing ceremony itukan biayanya cukup besar. Mungkin kita buat secara sederhana saja. Anggarannya diprioritaskan untuk menyelesaikan venue dulu karena substansi dari Porprov ini adalah pertandingannya dulu,"kata Fahmi.
Lebih jauh dikatakan Fahmi, jika opsi pertama dan kedua tidak bisa terlaksanakan dengan baik oleh PB Porprov, maka KONI Riau akan melaksanakan opsi yang ketiga, yakni pelaksanaan Porprov di Kabupaten Kuansing dilaksanakan hanya cabor yang siap, baik secara kepanitiaan, pelaksanaan maupun secara kesiapan venue.
"Cabor yang yang dilaksanakan di Kuansing itu yang siap saja. Kalau datanya hanya 10 atau 15, ya itu saja dilaksanakan. Selebihnya dilaksanakan di Pekanbaru saja karena venue-venue kan sudah ready. Dari data yang kita lihat itu, venue bela diri semua sudah siap. Pengprov cabor sudah siap melaksanakan,"tegas Fahmi.(dof/sol)