KOTA (RP) - Rektor UIN Suska Riau Prof Dr HM Nazir Karim MA menjelaskan tidak ada dikotomi atau pemisahan antara ilmu agama dan umum, sebab semuanya merupakan ilmu yang dianjurkan untuk dipelajari.
‘’Sudah berabad-abad kita memisah ilmu antara ilmu agama dengan ilmu umum. Padahal ulama kita terdahulu mereka ahli di bidang sains dan juga agama, maka umat Islam saat itu maju,’’ papar Rektor UIN Suska Riau HM Nazir Karim pada Monthly Discussion (diskusi bulanan), Kamis (5/9).
Makanya dosen dan mahasiswa jurusan umum di UIN Suska harus menguasai ilmu agama dan praktik ibadah yang benar. ‘’Mereka diharapkan selain menguasai disiplin ilmu yang mereka pelajari juga memiliki dasar-dasar ilmu agama yang kuat. Konsep pendidikan berkarakter seperti ini lah yang diperlukan negeri ini. Seorang sarjana ekonomi, teknik, hukum, pertanian dan lainnya juga memiliki dasar ilmu agama yang kuat,’’ paparnya.
Narasumber lainnya, Kakanwil Kemenag Riau H Tarmizi Tohor MA menjelaskan, alumni UIN Suska memiliki peluang kerja yang luas, bukan hanya di lapangan Kemenag tetapi juga pemerintahan.
‘’Berdirinya UIN bagian dari usaha memadukan antara ilmu agama dan umum. Kualitas sarjana yang bertakwa. Selain itu, jurusan-jurusan agama juga menghasilkan ulama-ulama yang mumpuni sesuai dengan keahliannya, seperti ahli tafsir dan lainnya. Kita sekarang ini kekurangan ulama,’’ paparnya.(jrr)