1 Jam Hanya Dilalui 6 Orang

Pekanbaru | Jumat, 06 September 2013 - 10:04 WIB

1 Jam Hanya Dilalui 6 Orang
Tiga anak duduk di tiang JPO Jalan HR Soebrantas yang dapat membahayakan keselematan mereka. Foto: teguh prihatna/riau pos

Laporan Joko Susilo, Pekanbaru

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman diduga sangat tidak efektif. Pasalnya JPO itu, hanya dilalui enam orang dalam satu jam, Kamis (5/9) pukul 14.10 hingga 15.10 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan dalam kurun waktu 25 menit, mulai pukul 14.20 hingga 14.45 WIB, sama sekali tidak ada warga yang melintasi JPO.

Menurut Obi (18), salah satu warga yang menggunakan JPO depan Gelanggang Remaja tersebut, jembatan memang sering sepi dan sangat jarang pejalan kaki yang melintas.

‘’Setiap harinya juga sepi yang lewat di sini. Apalagi kan di dekat sini tidak ada pusat keramaian seperti sekolah atau pasar yang dekat dengan JPO. Sehingga tidak bisa dipungkiri JPO memang jarang yang melewatinya,’’ tutur Obi.

Meski sepi, beberapa warga yang melintas mengaku tetap memerlukan keberadaan JPO depan Gelangga Remaja tersebut seperti diungkapkan Yati (36). Menurutnya, walau sepi keberadaan JPO tetap membantu pejalan kaki yang hendak menyeberang.

‘’Sepi memang, tapi kita tetap perlu JPO untuk menyeberang. Karena kendaraan juga banyak yang melintas di bawah JPO. Daripada harus menyeberang di badan jalan yang resiko terjadi kecelakaan, seperti ditabrak. Lebih baik menyeberang di atas JPO,’’ jelasnya.

Menurut Linda (42), pemilik taman bunga yang berada di dekat JPO depan Gelanggang Remaja tersebut, JPO memang sepi digunakan sebagai sarana untuk menyeberang.

‘’Iya, jembatannya memang selalu sepi dari pejalan kaki yang menyeberang, dan baru ramai ketika ada acara di Gelanggang Ramaja,’’ tuturnya.

Dijelaskan Linda, keberadaan sekolah terdekat  juga masih terlalu jauh dari JPO, sehingga jembatan di atas jalan nasional tersebut jarang digunakan pejalan kaki.

Sementara itu, di depan SMP Tri Bakti, setiap harinya puluhan siswa-siswi menyeberang dalam waktu bersamaan. Tak sampai di situ, ratusan siswa-siswi siap untuk menyusul ke seberang jalan menunggu angkutan umum. Kondisi ini selalu membuat macet Jalan Tuanku Tambusai.

Lebih parahnya lagi, ketika jam pulang sekolah. Angkutan umum mulai berjejer untuk menunggu penumpang di badan jalan. Sehingga membuat kemacetan kian parah.

Kajian Tak Matang

Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Darnil melihat keberadaan JPO depan GOR Jalan Jenderal Sudirman kurang kajian yang matang.

Dia menilai keberadaan JPO tersebut, hanya menjadi sarana komersil bagi perusahaan advertising memasang papan reklame dengan topeng JPO.

‘’Begini saja, pemerintah kota seharusnya mengkaji ulang. Kalau tidak efektif ya digeser di tempat lain yang lebih ramai penyeberangnya. Izin rekomendasikan berada di pemerintah, jadi pemerintah harus memperhatikan itu,’’ tegas Darnil kepada Riau Pos Kamis (5/9).(*4/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook