PEKANBARU (RP) - Setelah sempat dirawat beberapa hari, Dafit Junaidi (30), warga Jalan Kali Jati Ujung, Simpang Tiga, korban kecelakaan yang melibatkan mobil pembawa alat marching band PON beberapa waktu yang lalu akhirnya meninggal dunia, Rabu (5/9) sekitar pukul 15.55 WIB.
Korban meninggal setelah tak kunjung membaik meskipun telah menerima transfusi puluhan kantong darah.
‘’Dafit sudah pergi (meninggal, red) sekitar pukul 15.55 WIB. Kata dokter, jiwa Dafit tak bisa diselamatkan akibat luka di kepala dan ususnya,’’ ujar sang kakak, Nofi (34) saat dihubungi Riau Pos.
Dijelaskan Nofi, usai menjalani operasi Sabtu (2/9), kondisi Dafit tak kunjung membaik. Tekanan darahnya naik turun dan ia terus tak sadarkan diri. Usai operasi itu, Dafit sempat mendapatkan transfusi 24 kantong darah.’’Setelah itu, sempat ditranfusi sembilan kantong dan ditambah lagi 16 kantong,’’ paparnya.
Kepergian Dafit meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga. Ditambah lagi, biaya pengobatan Dafit yang mencapai lebih dari Rp100 juta belum terbayar.’’Sampai sekarang (Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB, red), kami masih berunding dengan yang menabrak untuk pembayaran biaya pengobatan Dafit,’’ jelas Nofi.
Sebelum meninggal dunia, Dafit harus menjalani perawatan di Eka Hospital setelah mengalami kecelakaan, Jumat (31/8) pagi sekitar pukul 08.45 WIB di Jalan Tuanku Tambusai persimpangan Jalan Soekarno-Hatta dengan salah satu mobil pembawa alat-alat marching band PON XVIII Riau.(ali)