(RIAUPOS.CO) - Direktur Utama Smart Fast Global Education Amiruddin Tumanggor SE mengatakan, sebanyak 485 lulusan Smart Fast Global Education diwisuda .
‘’Dari 485 lulusan, sebagian sudah bekerja di berbagai perusahaan. Ini merupakan suatu kebanggaan. Bagi yang bekerja bisa menjaga almamater. Perlu diketahui bekerja sebelum wisuda bukanlah target satu-satunya. Target utama bagaimana selama pendidikan bisa membentuk pribadi disiplin, keahlian, memiliki kompetensi,’’ ungkapnya pada wisuda Angkatan VII Multi Skill Smart Fast Global Education tahun Akademik 2017/2018, Sabtu (3/8) di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Dr Fahrial SP ME, STIE Prakarti Mulia yang diwakili Irfan, Smart Fast Global Education Enterprise Kuala Lumpur Malaysia diwakili Tukarman Bin Musa dan Presiden Direktur PT Sriwijaya Air Kapten Dr Toto Soebandoro.
Bagi lulusan yang sudah bekerja, ini merupakan prestasi awal dan yang belum bukan berarti tidak bagus. Saat ini keperluan dunia kerja sangat luas. Harus dipahami Smart Fast Global Education bukan hanya disiapkan bekerja semata tetapi menjadikan pribadi yang baik dan memiliki skill.
‘’Smart Fast Global Education menyiapkan bibit yang bagus dan ditanam di tempat subur, sehinggga banyak yang mengharapkan buahnya dan berguna bagi khalayak ramai. Kami sampaikan bahwa dalam rangka menciptakan bibit yang bagus, tahun ini sudah menjadi TUK bagi LSP aviasi Indonesia, menjadi TUT LSP Komputer di Pekanbaru dan Riau, sudah menjadi TUT LSP Impor Ekspor. Sudah menjadi LSP untuk perhotelan, bisnis dan keuangan. Pencapaian ini bisa menciptakan kualitas alumni. Mari buktikan bahwa para alumni layak dipilih karena bagus,’’ ujar Amiruddin.
Ia juga mengajak para alumni dan lembaga ini untuk mengevaluasi diri, untuk menjadi bibit yang bagus. Karena jumlah peserta pelantikan tiap tahun semakin bertambah. Keberhasilan hari ini jangan menganggap akhir dari perjuangan.
Senada dengan itu, Komisaris Angkasa Pura Logistik Basuki Mardiando menyarankan untuk terus kembangkan Ilmu dan Teknologi (IPTek). IT terus dipelajari agar bisa bersaing secara global. Saat ini, katanya, pendidikan vokasi sudah menjadi keperluan.
’’Meski sudah lulus tetap harus kembangkan diri. Belajar terus, jangan berpuas diri dengan teknologi. Tatap masa depan. Jangan lupa IPTEK dan IPTAQ,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Ir H Johny S MT mengatakan, tamatan SMA dan perguruan tinggi di Pekanbaru lebih 35 ribu menganggur setiap tahun.
Ia juga sangat menyayangkan bagi tamatan SMK yang tidak bisa diandalkan bekerja, sementara SMK dibangun negara agar bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai, kenyataannya tidak.(gem)
Laporan HERIANTO BASERAH, Kota