KOTA (RP) - H-3 Idul Fitri pemudik dari Pekanbaru menuju berbagai kota di Sumatera dan Jawa mengalami lonjakan. Bahkan angka peningkatan hingga 20 persen. Puluhan ribu warga kota pun telah meninggalkan Kota Bertuah sejak H-7.
Kondisi itu terlihat dari pantauan Riau Pos di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK), Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS), dan Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru pada di H-3, Senin (5/8).
Lonjakan paling berarti terlihat di Bandara SSK II dan Pelabuhan Sungai Duku. Peningkatan masih akan terjadi hingga H-1 mendatang. Pantauan Riau Pos di posko monitoring arus mudik SSK II kemarin, penumpang ramai hilir mudik di terminal keberangkatan dan kedatangan.
Antrean penumpang juga terlihat mengular saat boarding pas dan penitipan bagasi. Begitu juga kedatangan, terlihat sibuk oleh keluarga yang datang menjemput di lantai 1 (dasar). Belum lagi calon penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan terlihat berkumpul di kursi tunggu yang disiapkan manajemen Bandara.
‘’Ya, jumlah penumpang terus meningkat. Kami prediksi hingga H-1 jumlahnya terus meningkat dan mencapai puncak arus mudik,’’ kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SSK II Anggono Raras TS.
Dijelaskannnya, jika dibandingkan dengan 2012 dan di posisi sama, jumlah penumpangnya mengalami peningkatan cukup signifikan. Perbandingannya, pada tahun 2012 H-7 dengan 7,101 penumpang. Tapi tahun 2013 ini H-7 meningkat menjadi 8,872 penumpang. Pada H-6 2012 hanya 6.576 tapi 2013 menjadi 9.752. Begitu juga H-5 2012 lalu berjumlah 7.552 menjadi 9.413 dan pada H-4 2012 berkisar 7.932 orang dan 2013 menjadi 9.557 orang.
Begitu juga jumlah penerbangan di posisi yang sama dengan tahun lalu. Mulai dari H-7 hingga H-5 2012 lalu hanya 60 penerbangan. Tahun 2013 disiapkan 90 penerbangan.
Namun yang terealisasi pada H-7 sebanyak 78 penerbangan, H-6 dari 52 menjadi 88 penerbangan, H-5 dari 59 menjadi 77 penerbangan, dan pada H-4 dari 59 tahun lalu menjadi 83 penerbangan.
Untuk update data disebutkan malam hari. ‘’Tapi untuk saat ini, baru Lion Air yang melakukan extra flight tujuan Pekanbaru-Medan PP, meski ada beberapa maskapai yang sudah mengusulkannya,’’ tutur Anggono.
Lonjakan penumpang juga terjadi di Pelabuhan Sungai Duku. Empat kapal yang berangkat menuju Selatpanjang selalu penuh hingga H-3 kemarin.
Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan Sungai Duku, Nuriyadi mengatakan, jumlah penumpang sudah mengalami lonjakan namun belum mencapai puncak. ‘’Ada sekitar 50 persen kenaikan dari hari sebelumnya, dan jumlah kapal ke Selatpanjang pun kini sudah empat kapal PP menjadi delapan,’’ kata Nuriyadi.
Dia juga mengatakan untuk kondisi keamanan di Pelabuhan Sungai Duku masih dalam keadaan normal. Belum ada kendala berarti. 18 kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sungai Duku untuk semua rute yang ditentukan berlangsung normal.
‘’Tentu kita berharap kondisi aman ini berlangsung setiap hari, tidak hanya di proses mudik ini, tapi sampai kapan pun juga,’’ tuturnya. Di terminal BRPS, pemudik mencapai 1.800 penumpang kemarin. Atau sedikit mengalami kenaikan dari hari sebelumnya yang mencapai 1.790 penumpang.
Kepala UPTD Terminal BRPS Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru, Halomoan mengatakan, peningkatan arus mudik di terminal BRPS untuk angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). ‘’Penumpang AKAP yang paling banyak ke Medan dan Pulau Jawa. Tapi banyak arah ke Utara (Sumut, red) sana,’’ ujar Halomoan kepada Riau Pos Senin (5/8).
Lonjakan penumpang di terminal sudah terjadi sejak tiga hari lalu atau H-7 Idul Fitri. Kenaikan penumpang per harinya rata-rata 100 penumpang. ‘’Ya rata-rata kenaikan penumpang per hari sampai 100 penumpang, tetapi kenaikan itu masih juga kategori normal saja. Jika per hari penumpang mencapai 4.000 penumpang baru signifikan,’’ kata dia.
Pantauan Riau Pos, aktivitas di terminal BRPS terlihat masih sepi. Aktifitas hanya terjadi pada bus jurusan AKAP. Sementara bus AKDP jarang masuk terminal karena memiliki PO masing-masing untuk menaikan dan turunkan penumpang. Beberapa loket pembelian tiket juga masih banyak yang tidak buka. Kondisi tersebut tidak jauh beda saat di hari normal. Sedangkan bus AKAP dalam setiap hari dioperasikan tidak lebih dari 60 bus. Untuk Senin (5/8), hanya sebanyak 51 bus AKAP yang dioperasikan, hal itu terjadi penurunan jika dibandingkan dengan hari sebelumnya bus yang dioperasikan sampai 52 bus.
Sementara untuk menghadapi peningkatan jumlah penumpang mudik Idul Fitri, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Riau tidak menambah armada. Sebab sekitar 2.000-an kendaraan ada diperkirakan mampu mengangkut para pemudik.
Secara keseluruhan, DPD Organda Riau melalui Wakil Ketua, Wan Anwar mengatakan transportasi dipersiapkan tersebut sudah melewati pemeriksaan kelaikan pakai. Sehingga dipastikannya seluruhnya laik jalan dalam menghadapi arus mudik dan arus balik nantinya.
‘’Sekitar 2.000 lebih kendaraan yang dipersiapkan semuanya laik jalan. Insya Allah tidak ada hal-hal tekhnis yang terjadi dalam beroperasi memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna transportasi darat tahun ini,’’ katanya Wan Anwar menjawab Riau Pos, Senin (5/8) di kantor Gubernur.
Ribuan angkutan umum itu terdiri dari Bus AKAP, AKDP, yang siap memenuhi keperluan mudik Idul Fitri. Demi kelaikan, dilanjutkan Wan pihaknya sudah jauh-jauh hari menghimbau kepada PO Bus agar mengecek kalaikan kendaraan instansi terkait. ‘’Kelengkapan perjalanan dan kondisi kendaraan sudah kita tegaskan agar selalu diperiksa secara berkala. Hal ini sudah dijalankan PO bersama Dishub dan pihak kepolisian,’’ ungkapnya.
Terkait tes urine bagi supir angkutan jasa transportasi tersebut, lanjut Wan, Organda belum memiliki program langsung. Namun tetap berkoordinasi dengan Dishub demi keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dengan kelaikan kendaraan dan kualitas supir, Organda berharap tahun ini dapat meminimalisir angka kecelakaan di jalan baik dalam Provinsi maupun antar Provinsi dan antar pulau.(gus/egp)