KOTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencoba menerapkan kantong plastik berbayar sejak 2016 lalu guna mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik. Tapi tampaknya hal ini tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Di berbagai tempat masih didapati penjual yang memberikan kantong plastik secara cuma-cuma untuk pembeli yang membeli dagangannya. Seperti di Pasar Selasa, Jalan Soebrantas, Selasa (5/3). Bahkan penjual mengaku tidak tahu-menahu perihal penggunaan kantong plastik berbayar.
Salah satu pedagang sayur H Simbolon mengungkapkan, sangat sulit untuk memisahkan kehidupan pedagang dengan plastik. Ia khawatir, jika plastik tidak diberikan secara gratis atau berbayar, maka akan mengurangi jumlah pembeli yang datang. “Pembeli itu kan raja, kalau ke pasar mereka jarang bawa tas, kalau tak pakai plastik ya pakai apa?” tanyanya.
Simbolon mengaku menggunakan plastik untuk memisah-misahkan antara sayur yang satu dengan yang lain. Serta menyesuaikan takaran untuk mempermudahnya menjual sayur. “Ini dipisah-pisah dan dimasukkan plastik biar mudah,” tuturnya.
Salah satu pusat perbelanjaan yang sudah menerapkan kantong plastik berbayar adalah Transmart Pekanbaru. Menurut Store Manager Transmart Pekanbaru Nadia, pihaknya telah menerapkan hal ini sejak awal didirikannya Transmart yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta ini.
“Dari awal sudah diterapkan kantong plastik berbayar,” katanya.
Nadia juga mengatakan, kantong plastik yang disediakan Transmart lebih ramah lingkungan dengan harga Rp200 hingga Rp1.200 per lembar. “Kantong plastik kami ini tipis jadi cepat koyak sehingga lebih mudah terurainya,” ujarnya.
Nadia mengaku, pembeli yang berbelanja di Transmart sudah banyak yang sadar akan bahaya limbah plastik. Tak jarang, pembeli membawa sendiri tempat belanja dan menolak untuk diberi plastik.(ayi/*2)