PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Car Free Night (CFN) yang akan diberlakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di kawasan Kecamatan Senapelan akan menjadi kesempatan unjuk gigi bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. Nantinya akan ada stan bagi 16 subsektor ekonomi kreatif di sana.
CFN akan digelar pada pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB. Direncanakan lokasinya adalah Jalan Juanda Senapelan, sampai ke Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di pinggiran Sungai Siak. Selain itu, hingga ruang terbuka hijau (RTH) dan di sekitar rumah dinas Wali Kota Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru Ardiyansyah Eka Putra, Selasa (5/2) mengungkapkan, nantinya pelaku ekonomi kreatif yang mengisi stan di CFN mulai dari kuliner, kriya, seni hingga fotografi.
‘’Program ini merupakan upaya Pemko Pekanbaru dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian para pelaku usaha ekonomi kreatif di Pekanbaru,’’ urainya.
Dengan memberikan kesempatan cukup besar bagi usaha ekonomi kreatif untuk tampil, maka jenis usaha ini bisa bertumbuh. ’’Tidak hanya untuk pelaku UMKM saja. Tapi melainkan juga eksistensi pegiat seni dan komunitas lainnya,’’ sambungnya.
Dipilihnya kawasan Senapelan sebagai area CFN karena di sana terutama daerah Kampung Bandar dan sekitarnya merupakan daerah bersejarah Kota Pekanbaru. Nanti pada malam hari di sana akan digelar kegiatan seperti pasar kuliner, eksibisi, pertunjukan-pertunjukan kegiatan seni budaya dan lainnya.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyarankan dua OPD terkait yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) dan Dinas Pariwisata memaksimalkan semua lokasi untuk dimanfaatkan.
Salah satunya kawasan pelabuhan, agar diberi penerangan, sehingga bisa menarik investor menanamkan modalnya. Juga yang perlu diperhatikan adalah penempatan-penempatan aktivitas yang diadakan, termasuk lokasi area parkir, keamanan dan lainnya.
‘’Semua kawasan di sana harus dimanfaatkan, salah satunya bagaimana pelabuhan bisa terang, CFN ramai dan investor melirik,’’ ucapnya.
Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, untuk penerapan rencana tersebut pihaknya sudah melakukan konsep finalisasi. Termasuk mendengar masukan-masukan dari berbagai macam elemen masyarakat.
‘’Menurut saya yang terpenting untuk meralisasikan rencana ini adalah terkait konten, karena kalau salah takutnya CFN ini malah jadi pasar malam atau lari dari konsepnya. Konsep yang sebenarnya kan area bisa jadi pusat kegiatan masyarakat yang bisa menjadi ruang untuk usaha masyarakat. Untuk realisasnya kemungkinan pada bulan Maret tahun ini, atau bisa lebih cepat dari itu,’’ tutupnya.(gem)