Laporan JOKO SUSILO dan AGUSTIAR, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
DPRD dan Pemko Pekanbaru mulai membahas kembali RAPBD 2014, Rabu (5/2). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Dian Sukheri dan dihadiri tim TAPD Pemko Pekanbaru yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru Sukri Harto.
Rapat yang digelar di ruang paripurna DPRD tersebut berlangsung alot dan masih tarik ulur. Terutama ketika pembahasan menyangkut proyek multiyears Rp1,4 triliun.
Enam proyek yang disoroti itu adalah pembangunan RSUD tipe C dengan anggaran Rp92,2 miliar, pembangunan ring road atau jalan lingkar Rp405 miliar, pembangunan kompleks perkantoran pemko Rp681,2 miliar, pembangunan masjid di komplek perkantoran pemko Rp89,3 miliar, pembangunan SMK Teknologi Rp100,2 miliar, dan pembangunan SMP Madani Rp46,9 miliar.
Beberapa anggota DPRD yang hadir dalam rapat sempat mempertanyakan mengapa proyek penanganan banjir dan pasar tidak ada di dalam program multiyears usulan Pemko. Padahal itu yang paling penting. Sedangkan enam proyek usulan Pemko dinilai kalangan DPRD belum terlalu mendesak atau penting.
“Penangan banjir dan pasar, saya kira justru itu yang paling penting, tetapi kenapa tak ada di multiyears tersebut,’’ ujar Ketua Fraksi Bintang Nurani Bangsa (BNB) DPRD Pekanbaru H Darni SH pada Riau Pos usai rapat, kemarin.
Namun dalam rapat tersebut, pihak TAPB belum memberikan jawaban ata pertanyaan anggota dewan itu. Rapat sempat dihentikan sekitar pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan sekitar pukul 14.30 WIB. Pembahasan dijadwalkan terus berlanjut sampai dengan pembahasan RKA SKPD dan diperkirakan berlansung hingga malam hari.
Dikonfirmasi, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT yang dihubungi sore kemarin mengatakan, program prioritas yang lebih urgen tidak harus masuk dalam kegiatan multiyears. Khusus untuk banjir, pemko menyiapkan masterplan penanggulangan banjir tahun ini.
Beberapa di antaranya sudah termasuk dalam kegiatan multiyears yang ada. Seperti, di komplek perkantoran baru akan ada kolam penampungan air yang menjadi tempat akhir air. Selain itu, untuk pengelolaan pasar juga mulai dianggarkan dalam APBD saat ini.
‘’Hal yang urgen sudah masuk dalam penganggaran, tapi di luar multiyears. Karena kami menilai, itu tidak perlu dibangun dengan anggaran tahun jamak. Intinya, yang prioritas kita tetap ke depankan, sementara jangka panjang juga dilaksanakan,’’ jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Dian Sukheri yang ditemui usai rapat menyebutkan, ada tiga opsi yang ditawarkan soal proyek multiyears tersebut.
‘’Pilihan kita untuk persentasi hari ini (kemarin, red) adalah pertama, bisa disetujui, kedua disetujui tetapi angkanya berubah, atau ketiga, disetujui dengan program yang berubah,’’ kata Dian kepada Riau Pos.
Ia menambahkan, DPRD menargetkan pengesahan APBD 2014 ditargetkan Senin (24/2) mendatang. Diakuinya, proyek multiyears ini cukup memakan waktu pembahasannya.
“Kami sesegera mungkin bahas karena pemerintah mengajukan program multiyears sebagai program di tahun ini. Kalau kami tidak mengerti dan tahu tentang detail apa yang terjadi pada program multiyears tersebut, maka harus ada proses kelayakan program dan aspek masalah hukum khususnya pada anggarannya,” sebut Dian Sukheri.
Saat ditanya apakah DPRD memang tidak setuju terhadap proyek multiyears yang diusulkan Pemko, Dian membantahnya. “Bukan kita tidak mau mengesahkan. Tetapi tim TAPD sendiri dalam konteksnya mereka belum siap,” tegas Dian.
Wako: Dewan Ngapain Saja?
Ditanya soal keinginan DPRD agar wali kota melakukan ekpos ulang, Firdaus MT menegaskan dirinya sudah melakukan ekspos proyek multiyears ke DPRD lebih kurang 2,5 jam setengah.
‘’Ingat tidak beberapa waktu yang lalu sudah panjang lebar saya sampaikan, kalau tidak menyimak, ngapain saja kemarin?’’ tanya Wako kepada Riau Pos, Rabu (5/2) di kantornya.
Tidak hanya itu, Wako juga menyebutkan tim TAPD Pemko juga sudah menjelaskan langsung ke anggota dewan. ‘’Tak nyimak juga, berarti tidur barangkali,’’ katanya.(yls)