Akhir Januari, Pasar Limapuluh Digunakan

Pekanbaru | Rabu, 06 Januari 2016 - 11:45 WIB

LIMAPULUH (RIAUPOS.CO) - Dari depan, atap bangunan Pasar Limapuluh yang sedang direnovasi tampak mengkilap. Nuansa Melayu juga muncul dengan adanya selembayung di ujung atas atap. Sementara itu, bangunan pasar juga sudah tampak diplester dan diberi cat dasar. Secara kesulurahan, revitalisasi pasar milik Pemko Pekanbaru sudah masuk tahap finishing.

Meski begitu, seng-seng masih memagari sekeliling bangunan. Riau Pos hanya berkesempatan melihat dari luar area bangunan saja, karena hari itu, Selasa (5/1) para pekerja masih sibuk membenahi pasart.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman mengatakan, hingga kemarin progres pasar sudah mencapai 95 persen. Pasar dengan konsep Melayu tersebut direncakan bisa beroperasi akhir Januari mendatang.

“Ya, target kami akhir Januari sudah bisa diresmikan dan digunakan,” katanya.

Kini, pengerjaannya terus digesa. Jika sudah bisa ditempati nanti, Irba berharap aktivitas jual beli di pasar tersebut semakin ramai, sehingga roda ekonomi pedagang semakin berputar. Terlebih, pasar tersebut dibangun dengan konsep melayu yang permanen dan bersih, sehingga membuat pembelipun merasa nyaman dan betah berlama lama.

”Kami harap, setelah pasar ini dipercantik, para pelaku usaha yang bernaung dipasar ini, yang jumlahnya sekitar 100 pedagang bisa merasa terlindungi saat berjualan. Masyarakat juga memiliki pasar yang layak, bersih, nyaman ditengah kota,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Limapuluh Yaty yang kini berjualan di TPS mengaku sudah tak sabar untuk segera menempati pasar yang baru. Suasana TPS yang jauh dari kata layak dan nyaman membuatnya dan pedagang lain tak betah berlama lama menempatinya.

”Semoga akhir bulan ini benar-benar bisa ditempati. Kami juga sudah tidak tahan di TPS yang kondisinya tidak nyaman. Kami juga berharap, pembagian kios di pasar yang baru bisa adil dan sesuai pendataan. Sehingga tak ada pedagang yang mengeluh dan tak ada pula pedagang baru yang bermunculan,” ungkap pedagang kelontong tersebut.(cr3)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook