PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pelayanan Terpadu (BPT) Kota Pekanbaru mengupayakan pengurusan izin yang ada di pintu masuk investasi Pekanbaru tepat waktu.
Pasalnya, pada 2013, pelayanan perizinan ini menjadi sorotan masyarakat, terlebih karena rawan korupsi dan ulah calo.
Kita akan berbenah untuk menjadi lebih baik. Itu bukan berarti yang lalu tidak baik. Asal seluruh syarat lengkap tidak ada alasan apapun untuk mereka terhalang mendapatkan izin yang diperlukan. Kita sudah evaluasi kinerja yang dulu dan perbaiki, kata Kepala BPT Pekanbaru Yusrizal.
Dijelaskannya, selama ini banyak masyarakat yang dirugikan oleh tindakan oknum. Mereka dijanjikan pengurusan izin melalui pintu belakang dengan ongkos yang di luar ketentuan.
Parahnya, apa yang dijanjikan tidak terpenuhi, bahkan ada yang meminta langsung pertanggungjawaban petugas BPT.
Hal sama sempat terjadi kepada salah seorang masyarakat, di mana untuk mengurusi IMB mengeluarkan uang hingga Rp8 juta, namun izin belum juga didapat.
Untuk mengantisipasi kondisi ini kembali terjadi, Yusrizal kembali mengingatkan agar masyarakat mengurus izin sendiri tanpa mempercayai calo. Dia juga menegaskan tidak akan melayani urusan melalui calo.
Ke depan tidak akan kami layani yang lewat calo. Mereka hanya oknum yang mencari keuntungan saja, tanpa kualitas. Satu hal yang paling penting, pelajari dulu syaratnya, lengkapi dan kami jamin izin masyarakat keluar tepat waktu, janjinya.(eko)
Bandara Dihentikan, Maskapai Merugi
Dampak dilakukannya penghentian sementara operasi Bandara Pinang Kampai berimbas pada menurunnya perolehan pendapatan bagi beberapa perusahaan maskapai penerbangan di Kota Dumai.
Hal ini dirasakan Maskapai Penerbangan Sky Aviation yang mengalami kerugian cukup besar akibat tidak beroperasinya bandara 23 Desember 2013 , ungkap Kepala Perwakilan Maskapai Sky Aviation Dumai Suhendri Anto.
Sudah hampir dua pekan operasi bandara dihentikan. Kondisi ini membuat perusahaan penerbangan mengalami kerugian cukup besar karena pesawat tidak ada lepas landas, jelasnya tanpa bisa menyebutkan berapa jumlahnya.
Selain kerugian pendapatan, awalnya banyak pelanggan yang komplain kenapa tidak beroperasi. Mau tidak mau harus dijelaskan kondisinya seperti apa.
Ditambahkannya, untuk sementara operasi bandara dihentikan karena terkendala status bandara dan menunggu sertivfikasi antara pemerintah kota dan pertamina pusat. Dengan pemahaman tersebut Alhamdulliah pelanggan mengerti kondisi ini.
Diharapkan Suhendri masalah ini cepat terselesaikan sehingga transportasi udara bisa kembali normal.(adv)