SAAT LIPUTAN KONGRES HMI

Diduga Salah Paham, Satu Wartawan Dipukuli Polisi

Pekanbaru | Sabtu, 05 Desember 2015 - 16:44 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kericuhan terjadi antara polisi dengan wartawan yang ingin meliput kejadian pemukulan salah satu peserta yang meramaikan acara Kongres PB HMI di luar pagar Gelanggang Remaja, Sabtu (5/12/2015) siang.

Pantauan Riaupos.co terjadinya pemukulan oleh pihak kepolisian bukan hanya kepada masa pengembira saja tapi salah seorang wartawan yang ingin meliput kejadian pemukulan itu malah terkena dampak pemukulan, seorang wartawan dikeroyok dan dihajar hingga dilarikan kermah sakit. 

Ketika ingin mengambil gambar terjadi keributan kecil anatara pihak polisi dan wartawa, disini awal bermula hingga terjadi dorong-dorongan, dan ada kata-kata yang tidak mengenakan dan pantas kepada Polisi sehingga Polisi langsung mengejar dan menghakimi seorang wartawan itu beramai-ramai.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibat kejadian ini wartawan yang diketahui bernama Zuhdy mengalami luka bocor dibagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil masyarakat yang melintas di depan Gelanggang Remaja. Hingga berita ini diturunkan, korban belum bisa dimintai keterangan pastinya lantaran korban masih mendapatkan perawatan.

Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM saat dikonfirmasi melalui Wakapolresta AKBP Sugeng Putut SIK mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi dugaan pemukulan tersebut dari anggota dilapangan." Informasi yang saya dapat, Diduga anggota terpancing emosinya lantaran ada kata-kata yang keluar dari sang wartawan. Tetapi kita belum bisa memastikannya, saat ini anggota masih mencari informasi pastinya," ujar Wakapolresta.

Putut juga menyebutkan, bahwa ratusan anggotanya yang tengah melakukan pengamanan Kongres HMI belum ada tidur sama sekali. Sehingga saat ada pemicu para anggota yang dilapangan langsung mudah terpancing. " Psikologis anggota tengah tidak stabil lantaran kurang istirahat, jika memang adanya pemukulan saya sebagai pimpinan terlebih dahulu meminta maaf. Tetapi jika korban ingin melanjutkan perkara maka kita akan prosesnya," tutup Putut.

Laporan : Susanto dan Defry Masri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook