PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PEMKO Pekanbaru melalui Dinas Sosial dan Pemakaman terus memperjuangkan pembangunan rumah singgah. Meski anggarannya kemudian dicoret, sebagai pengganti akan dibangun rumah penampungan sementara. Rumah ini akan bisa menjadi solusi untuk menekan banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Mereka yang masuk dalam kategori PMKS adalah gelandangan, pengemis, pengamen, dan anak terlantar. Selama ini, pola pembinaan yang dilakukan hanya sesaat dan belum maksimal karena setelah diamankan, PMKS biasanya akan dipulangkan.
Sebelumnya Dinas Sosial dan Pemakaman Pekanbaru sempat melakukan studi banding ke Surabaya untuk melihat rumah singgah di sana. Hal ini yang membuat Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Pekanbaru Chairani SSTP MSi terus memperjuangkan pembangunan rumah singgah ini.
Anggaran di Dinas Sosial dan Pemakaman diajukan sebesar Rp25 miliar. Tapi pengajuan itu hanya disetujui Rp9,4 miliar saja. ”Rumah singgah dicoret. Kami coba ganti dengan rumah penampungan sementara. Untuk rumah penampungan sementara itu dianggarkan sebesar Rp500 juta-an,’’ ungkap Chairani, Kamis (3/12).
Jika memungkinkan, pihaknya akan kembali memasukkan anggaran rumah singgah pada APBD Perubahan 2016. Untuk rumah singgah setidaknya diperlukan anggaran Rp2 miliar.
”Rp4 miliar untuk panti. Kalau rumah singgah, setengah itu lah,’’ imbuhnya.
Alternatif lain, ia juga akan mengajukan proposal kepada perusahaan. Program CSR perusahaan diharapkan bisa membantu membangun rumah singgah.(adv/a)
