PEKANBARU (RP) - Sebanyak 60 perserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau dikukuhkan.
Pengukuhan yang dilakukan oleh Dekan FTK Dr H Masud Zein tersebut, dilaksanakan di Gedung Islamic Centre, Selasa (3/12) siang.
Pengukuhan tersebut juga dihadiri oleh Rektor UIN Suska Riau Prof Dr HM Nazir dan jajaran wakil Dekan serta pejabat di lingkungan FTK. Selain itu juga dihadiri oleh dua Kasubdit di lingkungan Kementrian Agama (Kemenag) RI, yaitu Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Dr H Masduki Hs MAg dan Kasubdit Ketenagaan Pendidikan Madrasah Direktorat Pendidikan Islam M Syafe’I MPd.
Ketua Pengelola PPG FTK UIN Suska Riau Syafrida menuturkan, peserta PPG angkatan pertama ini berasal dari guru madrasah yang telah mengabdi di sekolah masing-masing. Selanjutnya peserta mengikuti pendidikan berupa teori selama enam bulan.
‘’Enam bulan berikutnya para peserta melaksanakan praktik mengajar di sekolah-sekolah terakreditasi A, sehingga mereka bisa menjadi guru profesional seusai mengikuti pendidikan. Selanjut kepada para peserta diberikan sertifikat tanda telah mengikuti PPG,’’ terang Syafrida.
Dalam sambutannya, Dekan FTK Mas’ud Zein mengucapkan terima kasih kepada Kemenag RI atas kepercayaan terhadap FTK UIN Suska Riau untuk menyelenggarakan PPG angkatan pertama.
‘’Karena tidak semua Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) bisa ditunjuk untuk menyelenggarakan PPG,’’ tuturnya.
Sementara itu Rektor UIN HM Nazir berharap para peserta yang telah dikukuhkan usai mengikuti pendidikan bisa mempraktikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
‘’Saya berharap kepada para alumni PPG angkatan pertama supaya bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga menjadi guru yang profesional, sesuia ikrar yang telah diucapkan,’’ ujarnya.
Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Dr H Masduki Hs MAg memaparkan, PPG merupakan inisitif baru yang dilaksanakan usai sertifikasi guru. Senbanyak 1.183 guru seindonesia telah mengikuti pendidikan PPG secara maraton.
‘’Tahun depan akan direkrut sekitar 1000 orang untuk mengikuti PP melalui PTAI. Dan PTAI yang ditunjuk tidak sembarangan dan tidak semua PTAI bisa melaksanakan hal ini. Pertimbangannya, mata kuliah di PPG harus ada. Kemudian juga mempertimbangkan progran studi di PTAIN yang mendukung profesi guru,’’ paparnya.
Sementara itu, Kasubdit Ketenagaan Pendidikan Madrasah Direktorat Pendidikan Islam, M Syafe’I MPd menilai PPG melahirkan guru profesional.
‘’Para guru yang telah mengikuti PPG hendaknya menjadikan profesi guru bagian dari pengabdian dan bukan pekerjaan sampingan. Kalau hal ini hanya di letakkan kepada kebutuhan semata maka hal ini tidak akan efektif,’’ ujarnya.(*4/mar)