Bus Digiring ke BRPS

Pekanbaru | Kamis, 05 Desember 2013 - 10:53 WIB

Laporan Joko  Susilo, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub) Kota Pekanbaru, melakukan penertiban pool angkutan umum penumpang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Petugas menggiring puluhan bus ke Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) dan menertibkan terminal bayangan Simpang Jalan Garuda Sakti.

Tim yang dikomandoi Kepala UPTD Terminal Wira Bhakti dan Kasubag TU Bambang, bergerak menuju arah Jalan SM Amin. Dari Terminal BRPS ke jalan tersebut tidak memerlukan waktu yang lama.

Sekitar 15 menit tim menyisir pool angkutan umum penumpang di Jalan SM Amin. Pool angkutan umum dari PO Sahabat menjadi salah satu targetnya.

Sesaat kemudian tim turun dari mobil patroli dan langsung mempertanyakan alasan bus tidak berada di terminal. Kebetulan di depan pool tersebut, ada bus yang terpakir.

Bambang secara tegas meminta sopirnya agar segera ke terminal. ‘’Tidak ada alasan, pokoknya bus ini harus parkir di terminal sekarang juga,’’ tegas Bambang kepada sopir itu.

Tak lama datang Jhon (50) pengelola bus PO Sahabat tersebut. Kedua orang ini diingatkan agar tetap melaksanakan aktivitas armadanya di terminal. Apabila  tidak diindahkan maka bakal ditindak lebih tegas lagi.

‘’Hari ini kita ingatkan, dan kita catat, apabila dikemudian hari masih parkir di pool ini maka kita tilang,’’ tegas Bambang.

Setela sekitar 15 menit, tim Dishub yang dilengkapi aparat Polri dan TNI tersebut kembali menyisir Jalan SM Amin. Target selanjutnya pool dari PT ALS.

Bus ALS tercatat sudah berprilaku baik yang telah masuk terminal. Petugas pun memberikan apresiasi itu. Tetapi petugas tetap tegas agar bus ALS harus di parkir di terminal.

Saat petugas tiba di pool ALS tersebut, terlihat ada satu armada bus ALS. Petugas meminta bus tersebut segera ke terminal. Pantauan Riau Pos, terlihat aktivitas bongkar muat barang masih berlangsung. Barang-barang titipan penumpang dan barang kiriman menumpuk di pool ALS tersebut.

Penyisiran berlanjut lagi, ke pool angkutan umum CV Anak Muda Mandiri. Pool ini melayani rute Payakumbuh-Batusangkar-Solok-

Bukit tinggi-Padang. Di sini petugas tidak menemukan satu armada pun. Petugaspun melanjutkan penyisirannya. Tidak jauh dari terlihat rombongan tim berhenti di Pool Bengkulu Expres.

Bus Bengkulu Expres sedang terparkir. Sopirnya yang mengaku bernama Dodo, diminta segera memakirkan bus tersebut ke terminal. ‘’Bus ini masih dalam perbaikan, tetapi kita minta setelah harus ke terminal,’’ tutur Bambang.

Bus Rhema Abdi yang terparkir di badan Jalan SM Amin pun tak luput dari petugas. Bus yang sedang dalam penggantian ban itu diminta agar segera ke terminal. Beberapa armada bus tersebut tetap menjadi catatan petugas.

Tim terus menyisir Jalan SM Amin menyelesaikan targetnya. Masih di jalan tersebut tim tiba-tiba berhenti setelah menjauh sekitar 100 meter dari posisi bus Rhema Abdi. Terlihat dua armada bus dari Setia Negara terpakir di lahan kosong. Dua bus tersebut juga menjadi catatan petugas.

Dua sopir dipanggil petugas dan diingatkan agar ke terminal. Karena jika tidak diindahkan maka akan ditilang. Setelah penyisiran di Jalan SM Amin, tim melanjutkan menertibkan terminal bayangan di persimpangan Jalan Garuda Sakti.

Sekitar setengah jam rombongan tiba di simpang tersebut. Kedatangan petugas membuat kecut sopir-sopir travel dan langsung kabur. Apalagi mereka yang tidak mengantongi surat jalan.

Di lokasi ini petugas memeriksa travel yang melintas. Satu travel jenis mobil Avanza diberhentikan. Petugas yang tidak dapat menunjukan bukti surat jalan langsung diminta tidak bisa beroperasi.

‘’Bapak tidak punya surat jalan, harus di stempel dulu ke terminal baru bisa jalan,’’ ucap Bambang kepada sopir itu. Bukur Keur Avanza pun terlihat ditahan agar sopir mengambilnya di terminal.

Di lokasi itu satu travel plat hitam berhasil melarikan diri, saat petugas sibuk memeriksa legalitas izin travel lainya.

Penertiban tersebut bakal dilakukan kembali dalam waktu dekat ini. ‘’Operasi ini kita fokuskan agar angkutan umum masuk terminal dan melakukan aktifitasnya di terminal. Kita catat jika sekali lagi tertangkap kita tilang,’’ tutup Wira.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook