Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru malinurman@riaupos.co
Ranjau paku menjadi momok baru bagi pengguna jalan yang melintas di jalan-jalan protokol di Pekanbaru.
Bukan saja keberadaannya yang membahayakan, namun juga diduga kuat sengaja disebar oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk memperoleh keuntungan dari pengendara yang menjadi korban.
Salah satu contoh kondisi ini ditemukan saat penyisiran ranjau paku di Jalan Tuanku Tambusai oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru, Selasa (4/12) siang.
Bukan hanya di pinggir jalan, di badan jalanpun puluhan paku berserakan dalam jumlah banyak seperti sengaja ditebar.
Penyisiran ini sendiri dilakukan Satlantas setelah banyak mendapat keluhan dari masyarakat bahwa banyak paku-paku yang berserakan di jalanan. Untuk mengakomodir hal tersebut, dibuatlah alat yang digunakan untuk penyisiran ini.
Bentuk alat ini sederhana. Terdiri dari besi yang dibuat berbentuk segi empat. Besi ini diisi dengan magnet ukuran besar yang biasa ada pada speaker-speaker audio.
Besi ini dibuat dua unit, keduanya diikatkan pada tali yang ditambatkan pada satu unit caddy car (mobil golf) milik Satlantas.
Dengan diiringi satu unit mobil edukasi Sat Lantas, penyisiran dilakukan mulai di Jalan Tuanku Tambusai depan Pasar Cik Puan hingga di u-turn depan RS Andini. Di sini, penyisiran memutar kembali menuju arah kota. Mulai dari sinilah, temuan mengejutkan didapati.
Puluhan paku-paku berserakan di badan jalan. Mulai dari yang berkarat, hingga yang baru. Rata-rata paku ini berukuran satu inchi, ada yang lurus banyak pula yang sudah bengkok. Begitu banyaknya paku ini hingga alat penyisir pakupun tak bisa membersihkan keseluruhan paku itu.
Bahkan, untuk membantu membersihkan, anggota Satlantas dan wartawan yang mengikuti penyisiran inipun ikut membantu memunguti paku-paku yang berserakan ini.
Serakan paku-paku ini, cukup jauh jaraknya. Dari depan lokasi pertama ditemukan, ranjau paku ini tak ditemukan lagi setelah melewati SMA Tri Bakti. Setelah penyisiran selesai dilakukan, tak kurang dari 1 kilogram paku terkumpul hanya dari satu ruas jalan ini.
Erwin, seorang tukang tempel ban yang sudah 25 tahun membuka usaha di Jalan Tuanku Tambusai mengatakan, serakan ranjau paku ini bukanlah hal baru.
Bahkan ia sendiri pernah memunguti paku-paku yang berserakan itu, tak kurang 60 paku jumlahnya. ‘’Memang banyak di sekitar sini,’’ tuturnya.
Meski begitu, ia menampik jika dikaitkan dengan banyaknya ranjau paku yang berserakan itu. ‘’Tak mungkinlah awak yang buat, sudah 25 tahun saya buka usaha di sini,’’ sanggah Erwin.
Saat penyisiran itu pula, ditemukan salah seorang pengendara roda dua yang menjadi korban. Ari (19), warga Kecamatan Tampan salah satunya.
Ia yang sedang melintas menuju kampusnya terpaksa berhenti dan menempel ban karena ban sepeda motornya bocor ketika melintas di Jalan Tuanku Tambusai. ‘’Mau ke kampus tadi. Ya mau gimana lagi,’’ keluhnya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada Riau Pos melalui Kasat Lantas, Kompol M Mustofa SIK menyampaikan dari informasi yang diperolehnya, bukan saja pada satu ruas jalan itu diperkirakan ada ranjau paku.
Namun pada ruas jalan lainnya juga masih banyak terdapat ranjau paku. ‘’Lokasi lainnya di Jalan Manggis. Sudah banyak laporan dari masyarakat yang resah,’’ jelas Mustofa.***