(RIAUPOS.CO) - Tingginya curah hujan belakangan ini, dan semakin banyaknya genangan air yang tak teraliri dengan baik, membuat banyak jalan menjadi rusak. Tak terkecuali Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru saat ini kondisinya makin parah.
Seperti yang dipantau Riau Pos, Ahad (4/11) kemarin. Tampak warga sudah memasang kayu di lubang yang cukup dalam sebagai penanda agar berhati-hati. Ruas jalan tersebut, tepatnya di depan Bakso Malika tergenang air cukup parah. Hingga lubang tak tampak lagi.
Ada dua lubang besar yang lebarnya separuh badan jalan. Kedua lubang tersebut berdekatan. Hal ini, membuat lalu lintas cukup terhambat. Tampak kendaraan mengantre untuk menghindari lubang tersebut. Terlebih Jalan Delima sering dijadikan jalan pintas menuju Jalan HR Soebrantas, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan SM Amin.
“Parit di sana dari dulu nggak bagus. Makanya sekarang musim hujan, lubangnya makin parah saja,” ujar Ivan.
Tentunya, hal ini membuatnya khawatir saat melintas. Apalagi saat ini, lalu lintas di Jalan Delima padat, sejak dijadikan jalan alternatif dampak pembangunan flyover. “Hujan sedikit saja tergenang terus itu. Jadi kalau lewat sering gak kelihatan. Bisa-bisa jatuh kita di situ,” tambah Ivan lagi.
Sementara itu, Ari yang juga warga setempat mengatakan pernah hampir terjatuh akibat lubang tersebut. “Waktu malam-malam saya lewat habis hujan. Karena gak nampak, hampir melompat karena masuk lubang,” kata Ari.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, mengajak kepada seluruh masyarakat kota Pekanbaru, khususnya masyarakat yang daerahnya mengalami banjir atau genangan air.
“Jangan tunggu pemerintah bertindak, jika bisa menangani sendiri, sebaiknya kita saja, bila perlu budayakan lagi hidup gotong royong membersihkan parit dan membuat parit bersama,” ujarnya. Mengapa begitu, kata Romi, Tentu pemerintah banyak lagi yang diperhatikan, maka diimbaunya semua harus saling peduli. “Jangan hanya menunggu,” tuturnya.
Jalan Alternatif Rusak
Jalan-jalan alternatif yang biasa digunakan masyarakat untuk menghindari kemacetan akibat pembangunan flyover di Pekanbaru, tidak luput dari kerusakan. Seperti yang terjadi di Jalan Lobak dan Jalan Rambutan, akibat kerusakan di jalan alternatif tersebut, pada jam sibuk kemacetan parah kerap terjadi di dua ruas jalan ini.
Seperti yang terjadi di Jalan Lobak, beberapa lubang yang ada di sisi jalan membuat pengendara harus menghindari lubang dengan mengambil lajur kiri. Akibatnya, para pengendara harus bergantian untuk melintas sehingga arus lalu lintas tersendat.
Begitu juga Jalan Rambutan, di jalan ini justru lubang semakin banyak ditemukan. Kondisi Kota Pekanbaru yang kerap diguyur hujan menambah parah lubang di jalan tersebut.(*/gem)