TBS Sawit di Riau Turun Jadi Rp2.376 per Kg

Pekanbaru | Rabu, 05 Oktober 2022 - 12:14 WIB

TBS Sawit di Riau Turun Jadi Rp2.376 per Kg
HARGA SAWIT (RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 5 sampai 11 Oktober 2022 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp155,65 per kg dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp2.376,59 per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.


"Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp10.515,20 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp591,55 per kg dari harga pekan lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp10.455,38 per kg pekan ini. Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp10.263,00 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp657,00 per kg dari harga pekan lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PTPNV dan Sinar Mas Group tidak melakukan penjualan pada pekan ini. PT Citra Riau Sarana tidak lagi bermitra plasma dengan Mitranya. Astra Agro Lestari Group menjual Kernel dengan harga Rp5.680,18 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp851,35 per kg dari harga pekan lalu. "Asian Agri Group menjual Kernel dengan harga Rp5.768,00 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp424,00 per kg dari harga pekan lalu. PT Musim Mas menjual Kernel dengan harga Rp6.025,00 per kg pekan ini," ujarnya.

Sementara dari faktor eksternal, harga komoditas minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) ambles dalam pasar perdagangan pekan ini. Terkoreksinya CPO pada kuartal ketiga tahun ini salah satunya terjadi karena pasokan yang melebihi permintaan. Sejumlah analis bahkan memprediksi harga CPO akan ambruk ke level terendah dalam dua tahun. "Pekan lalu, analis Dorab Mistry pada konferensi Globoil di Agra India memproyeksikan bahwa harga CPO akan jatuh ke 2.500 Ringgit Malaysia atau setara 547,29 dolar AS pada akhir tahun ini karena terbebani oleh peningkatan produksi," sebutnya.

Sementara, permintaan di pasar nabati terancam menurun karena perlambatan ekonomi global. Selain itu, harga CPO juga tertekan oleh pelemahan harga minyak saingan, di mana harga minyak kedelai di Dalian dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga sama-sama turun. "Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global," jelasnya.(esi)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook