Disdik Skors Pelajar Main di Warnet

Pekanbaru | Jumat, 05 Oktober 2018 - 11:02 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


(RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal memastikan akan memberlakukan sanksi skors bagi pelajar yang bermain game online di warung internet (warnet). Razia yang digelar Satpol PP terhadap pelajar di warnet yang dilakukan saat ini , diakuinya masih tahap sosialisasi.

Seperti diketahui belum lama ini Satpol PP Pekanbaru menjaring 57 pelajar yang sedang bermain game online di warnet saat jam belajar sekolah.

“Jadi, kami sudah kerja sama dengan Satpol PP dan ini (razia, red) sudah kedua kalinya. Kami akan intensifkan kegiatan ini minimal satu kali sebulan,” ujar Abdul Jamal kepada Riau Pos, kemarin.

Razia disiplin pelajar tersebut telah diketahui pihak sekolah. Targetnya pelajar yang masih pakaian seragam. “Sasaran kami yang pertama adalah narkoba. Sasaran kedua adalah warnet karena kami lihat anak-anak banyak main di warnet dengan berpakaian seragam sekolah. Artinya dia dari rumah ke sekolah tujuannya, tapi main ke warnet,” kata Jamal.

Ke depan, pelajar yang terjaring razia narkoba dan main di warnet tidak hanya akan dilakukan pemanggilan terhadap orang tua saja. Namun sanksi tegas berupa skors akan diterapkan oleh pihak sekolah.

Jamal katakan, razia ini juga sebagai upaya mengantisipasi anak-anak  didik terjerumus tindak kriminalitas. “Makanya kami mulai intensif melakukan razia. Dan untuk memberikan efek jera, anak-anak yang terjaring razia kami angkut, kami data dan kami panggil orang tua mereka. Kami juga beritahukan kepada guru atau pihak sekolah. Saat ini kan masih dalam sosialisasi persuasif tetapi Nanti kalau sudah yang ketiga kami kalau menjumpai lagi ada anaknya kita skor maksimal 3 hari,” katanya.

Harapannya dengan razia disiplin pelajar ini tentunya berdampak positif. “Dari orang tua keluarganya, jadi kalau anak nggak pulang malam atau pagi jadi cari kemana. Kemudian selama jam sekolah kami kan siap untuk melaksanakan pengawasan baik di sekolah maupun di luar ini lah satu-satunya razia warnet, katanya. Ia juga berharap pemilik warnet untuk melarang pelajar yang masih berseragam sekolah.

“Kepada yang punya warnet ya kalau ada anak yang berseragam dilarang. Ditolak untuk masuk. Harus ada kerja sama sehingga program kita ini untuk menciptakan Pekanbaru ini nanti menjadi masyarakat madani di mulai dari anak-anak kita yang kita Didik yang bisa berhasil,” tuturnya.(yls)

Laporan JOKO SUSILO, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook