Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru muslim_nurdin@riaupos.co
Kebiasaan pejabat Pemko Pekanbaru yang satu ini memang lain dari pejabat biasanya. Jika rekan-rekannya memilih mengendarai mobil dinas ke kantor, Zakaria lebih senang bersepeda.
Kesehariannya , Zakaria bertugas sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Pekanbaru yang berkantor di Jalan Puyuh Mas, Kecamatan Sukajadi.
Pria kelahiran 1958 ini selain dikenal rendah hati, juga memiliki kebiasaan unik dari kepala satuan kerja lainnya yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru.
Kebiasaan uniknya itu, di saat semua orang berangkat ke kantor dengan memakai kendaraan bermotor baik dalam bentuk kendaraan dinas maupun pribadi pada setiap Kamis pagi, pria ini lebih memilih untuk meninggalkan kendaraan dinasnya di rumah, dan ke kantor dengan mendayung sepeda.
Jarak tempuh yang dilaluinya cukup jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Paus ujung mendekati Jalan Arifin Achmad.
Seperti yang terlihat pada Kamis (4/10) pagi. Dengan memakai pakaian olahraga, laki-laki yang sudah hampir memasuki usia pensiun itu datang ke kantor dengan mendayung sepeda.
Kegiatan seperti ini tidak tergolong baru dilakukan Zakaria. Akan tetapi sudah dilakukannya sejak delapan bulan yang lalu.
Bahkan untuk membudayakan Kamis bersepeda, dirinya sudah mulai mensosialisasikan kepada semua bawahannya untuk membeli sepeda dan memakainya setiap Kamis.
Menurut Zakaria, sepeda adalah alat transportasi kedua yang dikembangkan oleh manusia setelah beralih dari binatang. Alhasil, beberapa PNS di BPMKB pun sudah bersepeda ke kantor.
‘’Sepeda ini merupakan sebuah alat transportasi yang ramah lingkungan. Disamping itu, dengan membiasakan diri menggunakan sepeda, maka tubuh kita akan selalu sehat. Aktivitas bersepeda ini sudah saya lakukan sejak delapan bulan yang lalu. Jadi kalau tidak ada tugas penting pada hari Kamis, maka saya ke kantor itu lebih memilih memakai sepeda, karena badan terasa lebih sehat’’ ungkap Ketua Yayasan Aziziah ini kepada Riau Pos.
Zakaria juga berharap, apa yang dia lakukan sekarang ini juga bisa diikuti oleh kepala dinas lainnya. Setidaknya kedepan budaya bersepeda tersebut bisa dicontoh dan diikuti oleh semua masyarakat, khususnya di Kota Pekanbaru.
Sehingga nantinya cara ini juga bisa sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
‘’Kalau kita sudah terbiasa menggunakan sepeda, maka kita sudah tidak perlu lagi kalau sewaktu-waktu terjadi kenaikan bahan bakar minyak. Karena sepeda tidak perlu memakai minyak. Kemudian sepeda juga merupakan alat transportasi yang sangat ramah lingkungan,’’ ujarnya.***