KOTA (RP)-Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Fadri AR kembali menegaskan, supaya kuota jalur tempatan transparan, dan tidak ditutup-tutupi. Terutama mengenai alamat siswa yang mengambil jalur tempatan itu agar tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat.
‘’Kita akan pertanyakan nanti kepada pusat pengelola IT PPDB online ini data-datanya. Setahu kita data di sekolah, alamat siswa yang mengambil jalur tempatan harus dicantumkan sehingga transparan dan akuntabel proses PPDB online ini supaya masyarakat tahu,’’ tutur Fadri Kamis (4/7).
Fadri juga berharap tim pengawasan dari Dinas untuk dapat bekerja maksimal. Terutama terhadap permainan yang sering terjadi di sekolah-sekolah yang memanfaatkan momen untuk memperkaya diri ini.
‘’Saat hearing Senin ( 7/7) mendatang, dengan pihak sekolah SMAN 2 dan Dinas ini akan kita pertanyakan. Semua harus sesuai dengan KK sesuai dengan aturannya,’’ bebernya.
Begitu juga dengan permasalahan guru-guru senior yang sudah lama bertugas di satu sekolah, perlu dipertimbangkan untuk dimutasi ke sekolah yang lain. Ini supaya tidak menimbulkan perasaan menguasai dan berbuat sesuka hati.
‘’Kita minta Dinas Pendidikan membuat aturan lama pengabdian guru itu maksimal 10 tahun, karena jika terlalu lama disamping menyebabkan kejenuhan juga akan menyebabkan kecemburuan pada guru-guru yang lain. Jadi perlu ada regenerasi dan penggantian guru,’’ sebut Fadri.
Terkait dengan laporan kuota jalur tempatan di jual SMAN 2 yang kini sedang menjadi perhatian Pemko tetap menjadi PR kami untuk mengetahui lebih jelas persoalanya.
‘’Dalam hal ini juga, kami tekankan supaya Komite tidak terlalu jauh ikut campur dalam proses penerimaan siswa, jika terlalu aktif pula komite tentu menjadi pertanyaan. Jadi kita harapkan proses PPDB online ini transparan dan tidak ada pihak-pihak yang dirugikan,’’ tegasnya.
Kembali diingatkan Fadri, sampai proses PPDB online ini selesai tidak ada pungutan uang sepeser pun. ‘’Jika ada sekolah yang ketahuan menerima maka itu masuk kepada gratifikasi, dan ini harus dilaporkan. Karena dari koordinasi dengan dinas hal ini tidak dibenarkan,’’ katanya lagi.
Pernyataan tersebut disampaikan Fadri setelah melihat Ketua Komite SMAN 2 Pekanbaru, yang dinilai lebih aktif dibandingkan pihak sekolah.
Saat dikonfirmasi pihak sekolah, melalui Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Drs Kasim yang berjanji akan memberikan data kuota jalur tempatan masih belum memberikan.(gus)