PEKANBARU (RP)- Guna menyosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan tempat wisata, Wakil Direktur (Wadir) Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Prof Dr Azril Azahari PhD, Kamis (4/7) pukul 11.00 WIB.
Turut hadir dalam kunjungan yang disambut Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos, Helfizon, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (Stipar) Riau, Drs Riyono Gede T MM dan Sekretaris Jurusan Pariwisata Stipar, Yulia Novita SSos MPar.
Menurut Azril, pariwisata di Provinsi Riau sangat memiliki wisata alam yang dikenal oleh masyarat dunia, seperti bono yang terjadi di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Namun Azril khawatir jika potensi wisata alam tersebut tidak dikelola dengan baik maka bisa hilang.
‘’Agar tidak hilang, maka kelestarian alam sepanjang muara sungai Kampar tersebut harus dijaga kelestariannya. Kemudian tebing-tebing yang terancam abrasi agar ditanami manggrove, karena selain bisa menjaga tebing dari abrasi juga menjadi tempat hidup bagi hewan,’’ tuturnya.
Selain itu Asril menilai pembangunan home stay dan perbaikan sarana prasara menuju lokasi akan membuat wisatawan akan tertarik.
‘’Karena wisatawan datang kesana bukan untuk mencari hotel, kalau mencari hotel mewah mereka akan lebih suka di Eropa sana, yang disukai wisatawan disini hanyalah wisata alamnya yang alami,’’ jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Penasehat Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) ini menuturkan, bono yang ada di Pelalawan adalah sesuatu yang unik dan tidak ada di daerah lainnya.
‘’Jadi sudah sepantasnya orientasi pengelolaaan wisata bono ini dengan mempertahankan kelestarian alamnya,’’ pungkasnya.(*4/dac)