Tiga Perusahaan Tertarik Kelola Sampah

Pekanbaru | Kamis, 05 Juli 2012 - 08:43 WIB

Laporan ADRIAN EKO, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Produksi sampah yang mencapai 3.000 ton perhari tersebut mampu menarik investasi sebesar Rp1 triliun dari investor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Investor yang merupakan gabungan tiga perusahaan dari Cina, Malaysia dan Indonesia ini juga membawa teknologi tinggi yang mampu mengubah sampah menjadi energi listrik dan produk batubata.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos Rabu (4/7) di ruangannya. Tiga perusahaan yang bergabung menjadi satu tersebut adalah PT Area Wahana Mas dari Indonesia, Selection Sweat Teknologi Sdb dari Malaysia dan Wast Managemant dari Cina.

Wali kota juga menilai kali ini investor yang akan masuk memiliki keseriusan yang cukup tinggi dengan lansung memberikan draft kerja sama ke Pemko.

‘’Saya sangat suka cita dengan adanya investor tersebut, apalagi mereka benar-benar serius ingin mengarap potensi sampah di Pekanbaru ini. Mereka memaparkan bagaimana teknologi mereka bisa mengubah sampah menjadi barang yang berguna dan tidak ada sisanya. Ini tawaran yang menarik dan tentu saja Pemko sangat mendukungnya. Apalagi investasi yang mereka tawarkan jumlahnya besar sekali mencapai Rp1 triliun,’’ jelasnya.

Menurutnya, dari pemaparan yang dilakukan disebutkan seluruh sistem dan pengelolan sampah di Pekanbaru akan diambil alih pengelolan oleh mereka. Namun hal tersebut tidak penting karena Firdaus lebih tertarik dengan teknologi yang mereka terapkan.

Sampah yang dibawa ke TPA akan diolah menjadi energi listrik dengan pembakaran yang cukup tinggi. Dalam 1.000 ton sampah yang dibakar mampu memproduksi 480 ribu watt listrik.

Selanjutnya energi tersebut akan dijual ke PLN dan menggunakan jaringan PLN ke rumah-rumah warga. Diharapkan dengan begitu keperluan listrik di Pekanbari bisa terpenuhi.

Tidak hanya itu, sisa pembakaran juga tidak menjadi limbah melainkan diolah kembali menjadi batu bata dengan hasil 2.000 batu bata per 1.000 ton sampah yang dibakar. Sistem tersebut juga dijabarkan sudah digunakan di 30 negara seperti di Cina, Iran dan Ghana serta penjajakan di Sulawesi. Diharapkan dengan sistem ini Pekanbaru menjadi pilot project pengelolan sampah nasional.

‘’Kita sudah tugaskan ke tim yang dipimpin Wakil Walikota untuk mempelajari dan mengkaji draft kerjasamanya. Tidak hanya itu, kita juga mempelajari bagaimana regulasi yang bisa diterapkan untuk investasi seperti ini. Harapan kita kalau bisa tahun ini mereka sudah bisa masuk dan mengolah sampah Pekanbaru menjadi produk yang berguna,’’ harapnya.(fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook