KOTA(RIAUPOS.CO) - Dari 25 sekolah di Kota Pekanbaru yang ditunjuk sebagai pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), diakui masih ada sejumlah sekolah yang belum lengkap komputernya. Untuk menyiasati kekurangan komputer, Dinas Pendidikan menyebutkan bisa menggunakan laptop.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal MPd kepada Riau Pos, Jumat (4/3) mengatakan, untuk teknis pelaksanaan UNBK itu dibagi kedalam tiga shift. ”Satu komputer itu untuk tiga peserta ujian secara bergantian,” kata Jamal.
Untuk komputer yang kurang, disebutkannya bisa menggunakan laptop. ”Ini tidak akan mengganggu. UNBK ini beda. Kalau yang manual itu nanti dua mata pelajaran sehari, tapi kalau UNBK satu sehari,” ujarnya lagi.
Mengantisipasi gangguan teknis saat ujian, Jamal katakan tidak perlu khawatir karena sistem jaringan yang digunakan sistem offline. Artinya, dari sejumlah komputer yang di laboratorium masuk ke server dahulu, lalu dikirim ke kementerian. ”Tidak dari komputer pemeriksaannya, melainkan by server. Tidak online. Karena kalau online ketika terputus itu yang mengganggu,” katanya.