PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Terkait adanya pengeroyokan yang dialami oleh beberapa kader HMI Jawa Tengah-DI Yogyakarta pada Rabu (2/12/2015) lalu, membuat Ketua Umum Badan Kordinasi (Badko) HMI Jateng-DIY menggelar konperensi pers untuk menyampaikan bahwa adanya teror dari orang tidak dikenal sebelum kejadian pengeroyokan terkoordinir itu berlangasung.
Dijelaskan oleh Khusnuk Imanudin selaku Ketua Badko HMI Jateng DIY. Awal mula kejadian ketika Ketua Umum HMI cabang Pekalongan Iman Santosa mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenal beberapa saat beberapa saat sebelum memasuki arena kongres.
"Sebelum Ketua Umum HMI Pekalongan berangkat ke sini untuk kongres mendapat telpon menanyakan posisi beliau di mana, dijawab menuju arena kongres, belum sempat ditanya balik telepon langsung diputus," jelasnya.
Dijelaskannya juga, sesampainya di arena kongres, kader HMI dari jateng DIY langsung diberikan absensi yang tidak sama seperti biasanya.
"Sampai di sini rekan-rekan langsung absen, dan tidak seperti biasanya absen tersebut sudah langsung ke daftar nama-nama kader dari HMI Jateng- DIY," jelasnya.
Diceritakan juga oleh Ketua HMI Cabang Pekalongan, Iman santosa, Setelah selesai mengisi absen tersebut langsung dihampiri orang-orang berbadan tegap dan mengelilinginya.
"Setelah absen saya langsung ditarik oleh 3 orang berbadan tegap yang langsung memukuli. Ketika hendak dilerai kader-kader yang lain mereka langsung diseret-seret dan dipukuli hingga babak belur," ujarnya.
Adapun anggota atau kader HMI Jateng DIY yang mengalami pemukulan tersebut yakni, Taryono (Sekum HMI Cabang Pekalongan), Subekhi Prawirodijoyo (Ketua HMI cabang Tegal), M.Aziz Syarifuddin (Ketua umum HMI Cabang Yogyakarta), Abdul Rois (Wakil Sekum PAO HMI Cabang Pekalongan), Ma’Mun (Kabit PAO HMI Cabang Tegal), serta Ketua Umum HMI cabang Pekalongan Iman Sentosa.
Setelah kejadian tersebut, Badko Jateng DIY dibantu pihak kepolisian langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk melakukan pemeriksaan dan divisum.
Setelah hasil visum diterima, Ketum Badko HMI Jateng DIY langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Resort Kota Pekanbaru untuk dilakukan pengusutan atas kejadian yang menimpa kadernya tersebut.
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Fopin A Sinaga