Debit Air Sungai Siak 2 M

Pekanbaru | Rabu, 04 Desember 2013 - 10:18 WIB

Laporan Joko Susilo, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co

Debit air Sungai Siak hingga Selasa (3/12) pukul 10.30 WIB, naik sampai 2,9 meter 90. Ketinggian air cukup mengkhawatirkan atau masuk dalam status siaga. Pasalnya, ambang ketinggian normal harus di bawah 2 meter.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi itu membuat Stasiun Pompa Air Rumbai pun praktis memberlakukan sistem buka-tutup pintu stasiun pompa, untuk antisipasi banjir masuk ke pemukiman warga.

Namun pantauan Riau Pos Selasa (3/12) sore, debit air mulai berangsur normal. Ketinggian sudah mencapai 2 meter.

‘’Kalau air naik kita tutup pintunya, sehingga air Sungai Siak tak masuk ke perumahan. Baru kita buka saat airnya surut atau mencapai ketinggian 2 meter. Akhir-akhir ini kita intens memantau ketinggian air sungai, apalagi musim penghujan pokoknya malam juga kita pantau,’’ ungkap Petugas Stasiun Pompa Air Rumbai, Erdianto kepada Riau Pos, Selasa (3/12).

Ketinggian air sungai kerap terjadi saat menjelang waktu subuh. Namun jika hari itu tidak turun hujan, maka jelang waktu senja debit air sungai mulai surut.

Saat itu pintu stasiun baru dapat dibuka untuk menguras genangan banjir yang sempat masuk ke perumahan warga. Untuk memantau itu tidak bisa lengah. Kesalahan sedikit saja, misalnya debit sungai naik tetapi pintu stasiun pompa air terbuka, maka bisa jadi ratusan pemukiman warga di Jalan Nelayan Rumbai tenggelam. Petugas stasiun pun tidak berani meninggalkan stasiun barang sebentar saja.

‘’Kita tetap rutin memantau, mengatur pintu stasiun. Gawat kalau tidak terpantau bisa banjir ke rumah warga,’’ sebut Erdianto.

Meski tidak turun hujan di wilayah Pekanbaru, Erdianto masih merasa was-was meninggalkan stasiun. Karena tanpa hujan debit air Sungai Siak tersebut pernah naik sampai status siaga, karena banjir kiriman dari kabupaten tetangga.

Genangan banjir saat ini masih menggenangi beberapa pemukiman di Rumbai. Perumahan Witayu misalnya, sudah sebulan banjir tak kunjung surut. Alhasil, korban banjir Witayu terpaksa harus mengungsi ke tenda pengungsian yang tidak jauh dari pemukiman.

Kepala Seksi (Kasi) Bansos Dinas Sosial (Dissos) Pekanbaru Firdaus, mengatakan penambahan bantuan pada korban banjir bakal dilaksanakan.

Tapi pihaknya perlu koordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan. Sehingga diketahui berapa banyak korban banjir yang memerlukan bantuan.

‘’Bantuan sembako sudah kita distribusikan beberapa waktu lalu, jika mereka minta lagi ini akan kita koordinasikan dengan pihak kelurahan dan kecamatan, harus ada laporan ke kita,’’ katanya.

Sementara terkait tenda Dissos Pekanbaru telah membangun tiga tenda untuk pengungsi korban banjir Witayu.

‘’Tiga tenda masih di sana belum kita bongkar, korban banjir bisa menempati selama banjir belum surut,’’ tambah Firdaus.

Terkait dengan debit air Sungai Siak mulai meningkat, dijelaskan Ketua Pelaksana Harian SAR Sumardi, timnya malah sudah dua pekan belakangan ini stand by di lokasi.

‘’Bahkan tim kita sudah hampir 5 hari terlibat dalam pencarian orang tenggelam di Sungai Siak beberapa hari lalu,’’ ujarnya ketika dikomfirmasi, Selasa (3/11).

Ditegaskan juga oleh Sumardi, terkait dengan job discription tim SAR memang kerjanya sudah diatur dengan cara shift. ‘’Kita stand by 24 jam dalam keadaan apapun,’’ tegasnya.(*6/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook