PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Persoalan kekurangan kuota sekolah negeri tingkat SLTA di Provinsi Riau masih menjadi momok bagi masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini jumlah lulusan pelajar SMP dengan kuota sekolah negeri yang tersedia masih belum sebanding. Sedangkan biaya untuk sekolah swasta masih cukup tinggi.

Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan menyamakan jumlah Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) untuk sekolah negeri dengan swasta. Hal ini sebagaimana diungkapkan Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi, Selasa (3/10).

Dikatakan dia, bila saat ini Bosda untuk sekolah swasta baru Rp400 ribu per siswa, ia meminta agar bisa disamakan dengan sekolah negeri Rp1,6 juta. Dengan harapan SPP sekolah swasta serta biaya-biaya lainnya dapat ditekan. Ditambah dengan kualitas pendidikan swasta bisa disamakan dengan sekolah negeri. 

“Sekolah swasta sangat penting kenapa, kekurangan sekolah negeri bisa dicover sekolah swasta. Saya tidak yakin andai kata sekolah swasta tutup, maka pemprov tidak mampu menerima pelajar tamat smp karena dia terbatas,” sebut Husaimi.

“Saya juga bilang ke kawan-kawan di DPRD, jangan lulusan SMP harus masuk negeri. Jadi kita berpikir bagaimana kita mampu merubah kualitas swasta menjadi sebaik sekolah negeri,” sambungnya.

Setelah nanti jumlah Bosda untuk sekolah swasta diperbesar, maka pemprov bisa menekan sekolah untuk meningkatkan kualitas. Setidaknya sama dengan sekolah negeri yang ada di Bumi Lancang Kuning. Dirinya memastikan bakal memperjuangkan hal tersebut bisa terealisasi.

“Saya akan perjuangkan supaya subsidi sekolah swasta dari Bosda sama dengan negeri,” tegasnya.(nda)