PEKANBARU (RP) - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1434 H, 15 September 2013, para penjual hewan kurban marak bermunculan di tepi jalan-jalan utama Kota Pekanbaru. Sebahagian dari hewan kurban itu berasal dari luar daerah Riau.
Hal ini dibenarkan oleh Soni (40), salah seorang pedagang hewan kurban asal Payakumbuh. Ia menjual hewan kurban di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru.
Belasan hewan kurban miliknya tampak sedang memakan rumput di tanah milik Pemko Dumai pada Kamis (3/10). Kurang lebih hampir satu bulan ia berjualan di situ. Sejauh ini 50 ekor hewan kurban miliknya laku terjual. ‘’Berarti rata-rata dua ekor hewan kurban dalam satu hari,’’ katanya.
Harga hewan kurbanpun beragam. ‘’Sapi bali yang berasal dari Kuantan Singingi di jual sekitar Rp10,9 juta,’’ tuturnya.
Momen ini menjadi kesempatan penjual sapi. Biasanya sapi tersebut hanya Rp8 juta. Untuk memperoleh hewan kurban, ia langsung cari di kampung-kampung yang berada di Kuantan Singingi.
‘’Kami pilih sendiri, agar bisa dipastikan hewan kurban berbadan sehat meskipun belum ada surat izin,’’ katanya.
Sedangkan 20 persen lagi diperoleh dari Pasar Planki Sijunjung, Sumatera Barat. ‘’Kalau hewan yang berasal dari Planki itu surat-suratnya lengkap,’’ tambahnya.
Di singgung mengenai hewan yang belum memiliki surat izin dari dinas terkait, Soni mengaku hewan miliknya sehat dan siap untuk di potong pada Idhul Adha.
‘’Tak mungkin kami menjual sapi sakit, maklum para peternak kampung belum mengerti surat izin, tapi semua kami pastikan sehat. lihat saja sendiri, hewan-hewan itu sudah di seleksi,’’ tuturnya.
Dinas-dinas terkaitpun belum pernah berkunjung ke tempat Soni. Untuk pakan ternak sendiri, 4-5 orang pegawainya turun langsung mencari dan mengawasi hewan kurban.
‘’Mereka bergantian siang malam bertugas 24 jam untuk menjaga hewan,’’ katanya.
Selain itu, para pegawai juga bertugas untuk menjaga hewan dari pencurian. ‘’Tahun lalu kami pernah kecurian ternak, jadi sekarang mereka saya gaji dua setengah juta untuk bertugas 24 jam,’’ kata Soni.
Dua hari menjelang Idul Adha Soni baru menutup jasa penjualan hewan kurban. ‘’Jika ada yang tak terjual kami kembalikan ke peternak untuk di rawat dan dikembang biakkan kembali,’’ tutupnya.
Terkait pemeriksaan kesehatan hewan kurban, akan dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Pekanbaru melalui petugasnya yang dilengkapi oleh dokter hewan.
‘’Tiga tim petugas pemeriksa hewan kurban sudah turun ke lapangan sejak 1-13 Oktober,’’ ujar Kadistan Kota Pekanbaru, Sentot D Prayetno kepada Riau Pos.
Petugas tersebut bakal melakukan pemeriksaan secara cermat setiap sapi yang dijual pedagang luar Pekanbaru, pemeriksaan kesehatan hewan itu meliputi gigi, kuku dan mulut hewan kurban.(ilo)