PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Memasuki pekan pertama bulan September 2023, harga barang pokok keperluan harian terpantau fluktuatif atau naik turun di sejumlah pasar tradisional.
Pantauan Riau Pos, Ahad (3/9) di Pasar Pagi Arengka, harga sejumlah barang harian seperti sayuran dan cabai merah mengalami kenaikan. Sedangkan bawang merah dan cabai rawit mengalami penurunan.
Saat ini di pasar tersebut tercatat harga-harga cabai merah mengalami kenaikan yakni Rp56.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp30.000 per kilogram. Tomat mengalami kenaikan cukup tinggi,dari Rp6.000 menjadi Rp18.000 per kilogram.
Sedangkan harga cabai rawit saat ini Rp40.000 per kilogram dan cabai hijau Rp40.000 per kilogram.
Untuk harga bawang merah turun drastis yakni Rp24.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp40.000 per kilogram. Telur ayam berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000 per papan (30 butir) tergantung ukuran, sedangkan ayam potong dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram.
Seorang pedagang cabai di Pasar Pagi Arengka Ferdi mengaku, saat ini harga bahan pokok mengalami naik turun akibat banyaknya pasokan bawang merah dari luar Sumatera yang masuk ke Kota Pekanbaru.
"Saat ini harga bahan pokok naik turun, seperti cabai merah dari harga Rp30.000 per kilogram naik menjadi Rp56.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah turun dari harga Rp40.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pembeli Deswita mengaku ia mengeluhkan harga tomat yang naik drastis. Bahkan kondisi ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir, di mana harga tomat tidak pernah turun dikisaran harga Rp10.000 ke bawah seperti sebelum Idulfitri 1444 H lalu.
"Kalau yang lain masih mending, yang sangat dikeluhkan itu harga tomat, karena tidak pernah semahal ini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, bulan Agustus tahun 2023, Kota Pekanbaru mengalami deflasi 0,04 persen untuk bulan ke bulan. Sementara untuk tahun ke tahun, Pekanbaru mengalami inflasi 3,06 persen.
"Untuk Pekanbaru di bulan Agustus mengalami deflasi 0,04 persen Month to Month (MtM). Tentu ini sangat bagus,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk Years to Years, inflasi Pekanbaru juga masih dalam koridor yang ditargetkan pemerintah pusat.
"Kalau untuk years to years inflasi kita di angka 3,06 persen. Angka ini masih di dalam koridor yang ditargetkan pemerintah pusat. Jadi pemerintah pusat itu menargetkan inflasi sebesar 3 plus minus 1, jadi bisa 2 sampai 4. Itu koridornya. Dan kita di angka 3,06 artinya benar-benar di tengah sesuai dengan yang diharapkan pemerintah pusat,” sebutnya.
Disampaikan Sekko, pihaknya akan terus menjaga dan memelihara ini. Dengan melakukan pengawasan ke distributor dan juga lakukan pengawasan pasar.
"Selain itu kita akan lakukan intervensi kalau ada barang-barang yang cenderung meningkat. Kemudian juga kita lakukan koordinasi dengan satgas pangan yang ada di Polres jika ada distributor yang menutup gudangnya, menyimpan, menimbun dan lain-lain,” ungkapnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota