KOTA (RP) - Dampak pemadaman listrik PLN mulai dirasakan pada pelayanan pemerintah. Pelayanan di kantor Dispenda Pekanbaru setiap hari terkendala hingga enam jam. Di kantor tersebut dalam sehari listrik bisa padam hingga tiga kali. Setiap kali pemadaman durasinya mencapai dua jam.
Kepala Bidang (Kabid) Pendataan Dispenda Kota Pekanbaru, Fabillah Sandy mengatakan, pemadaman listrik PLN sering terjadi ketika sedang ramainya aktivitas jam kerja, karena kantor ini hanya mengandalkan listrik dari PLN. Saat terjadi pemadaman, maka dinas yang berurusan dengan pajak ini tidak bisa berbuat apa-apa. Karena semua pekerjaan harus diselesaikan dengan menggunakan komputer.
‘’Pemadaman listrik dari PLN sudah sangat mengganggu sekali. Sehari bisa sampai tiga kali, masyarakat yang ingin membayar pajak pun tak bisa,’’ ujar Fabilah Sandy kepada Riau Pos Selasa (3/9).
Dispenda Pekanbaru tidak memberdayakan mesin diesel untuk mengganti sementara pemadaman listrik dari PLN tersebut. Karena anggaran untuk pembelian BBM tidak tersedia.
Tidak sedikit masyarakat yang menggerutu dengan matinya listrik PLN tersebut. Terutama masyarakat yang saat itu ingin melakukan pembayaran pajak. Mereka diharuskan menunggu hingga dua jam ke depan. ‘’Keterlaluan sekali PLN ini, sehari bisa padam hingga tiga kali. Kita mau bayar pajak harus menunggu listrik kembali menyala,’’ kata Untung salah satu warga pembayar pajak tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Panji. Menurutnya, sekarang ini PLN sudah tidak bisa diandalkan lagi. Seharusnya kata dia, kantor-kantor pelayanan seperti Dispenda harus menyiapkan mesin genset tersendiri. ‘’Kita kan tahu kalau sekarang listrik PLN sering mati,’’ katanya.
Pantauan Riau Pos, terlihat bangku ruang tunggu di kantor Dispenda dipenuhi warga yang ingin berurusan. Menunggu dengan wajah kesal, karena tidak dapat dilayani akibat listrik dari PLN mati. Dan mereka harus bersabar menunggu listrik PLN menyala kembali.
‘’Sepertinya kita memang sudah tidak harus mengandalkan listrik PLN lagi. Pelayanan mengecewakan, pantaslah kena demo kemarin,’’ sebut Panji lagi.
Tidak hanya kantor Dispenda, kantor pelayanan lain juga mengeluhkan hal serupa dari pemadaman listrik, itu terjadi pada kantor Disnaker Pekanbaru. Saat ini pembuat kartu pencari kerja (Pencaker) dalam sehari dapat mencapai sekitar 150 lembar. Kartu harus di print, tetapi jika pemadaman terjadi, maka harus menunggu dua jam kemudian.
‘’Pemadaman listrik PLN sangat mengganggu pekerjaan kita, terutama pembuatan kartu Pencaker yang kini sangat banyak,” kata Kasi Bursa Kerja Disnaker Abdul Rahim kepada Riau Pos.(ilo)