PEKANBARU (RP) - Ceceran tanah di Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya di depan SD, SMP Islam Terpadu, Future Islamic Center dan sekitarnya, menjadikan badan jalan beraspal seperti kubangan yang dipenuhi lumpur. Akibatnya kenyamanan pengendara menjadi terganggu, Selasa (3/9).
Ceceran tanah yang menempel di dua sisi badan jalan sepanjang hampir 200 meter itu menghasilkan lumpur saat hujan dan debu saat musim panas.
Syharial, sekuriti Future Islamic Center menyebutkan hal itu sudah berlangsung 3 hari. Dijelaskannya, ceceran tanah itu berasal dari penimbunan lahan untuk pembangunan ruko tepatnya di tanah kosong sebelah SD, SMP Islam Terpadu.
‘’Sudah sekitar 3 harilah. Ya, debunya itu tak tahan,’’ ucap Syahrial kepada Riau Pos ketika ditemui.
Tidak hanya debu, aktivitas penimbunan itu juga mengakibatkan kemacetan. Dari pantauan Riau Pos, ketika hujan turun, ceceran tanah yang semakin menebal hampir menyerupai kubangan lumpur itu menyebabkan para pengendara harus berhati-hati melewati jalan tersebut.
Seorang pengendara, Firdaus menyebutkan harus ekstra hati-hati karena menurutnya, licinnya jalan diakibatkan ceceran tanah bisa menyebabkan terjatuh. ‘’Ya harus pelan-pelan dan hati-hati,’’ ucapnya kepada Riau Pos.
Senada dengan itu, Adi warga Jalan Srikandi menyebutkan, sebagai warga ia merasa dirugikan. Jalan yang menjadi lalu lalangnya setiap hari itu, sudah beberapa hari ini terganggu lalu lintasnya.
‘’Pengusaha seharusnya tidak seenak hati dia saja, ini kondisinya berbahaya bagi warga, kalau hujan jalan jadi berlumpur dan licin belum lagi resiko-resiko lainnya. Ini harus ditanggulangi secepatnya,’’ ucap Adi yang mengaku baru pulang menjembut anaknya sekolah.
Terkait dengan hal itu, Anto salah seorang pekerja menyebutkan tanah-tanah itu berasal dari tanah yang melekat di ban mobil pengangkut, yang kemudian tertinggal dan menempel di jalan. ‘’Bukan dari tanah yang jatuh dari mobil,’’ ucapnya.
Dijelaskan Anto, sebenarnya tadi malam sudah direncanakan akan dibersihkan dengan menggunakan mobil grader, akan tetapi hal itu tak dapat dilaksanakan karena hari hujan.
‘’Rencananya malam ini akan segera dibersihkan. Ya, kita tidak pula bisa memastikan akan hujan seperti ini,’’ ucap Anto yang sesekali tangannya sibuk memberikan kode kepada pengendara agar perlahan-lahan melewati jalan.
Terkait dengan aktivitas penimbunan, Anto meyakinkan pengerjaan itu akan selesai dalam 2 hari lagi. ‘’Kalau tak hujan, kita kerja siang dan malam. Diperkirakan 2 hari lagi selesai,’’ ucapnya mengakhiri.
Tindak Pembuat Kotor Jalan
Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus MT menegaskan supaya pembuat kotor jalan dengan tanah timbun itu ditindak. ‘’Tindak tegas pembuat kotor jalan itu, Satpol PP harus tegas. Ini sudah menyalahi aturan,’’ tegas Firdaus.
Dia menyebutkan, boleh membangun dan boleh menimbun, tapi kepada pengusahanya jangan sampai membuat kotor jalan, dan ini jelas meresahkan warga.
‘’Menimbun silahkan tapi jangan sampai membekas di jalan, apalagi kalau sudah sampai meresahkan,’’ ungkapnya lagi.
Aturan sudah ada, menimbun itu hanya boleh sore dari pukul 18.00 sampai pukul 06.00 WIB pagi. Jadi menimbunlah di antara jam itu. ‘’Jangan siang-siang hari di saat warga kota sibuk dilakukan kegiatan menimbun, jelas akan membuat macet,’’ tuturnya.
Ditegaskan Wako, Satpol PP diminta menindak tegas. Jangan ada pembiaran. ‘’Satpol PP harus aktif. Jangan tunggu diperintah baru jalan,’’ tutup Wako.
Sementara itu, Satpol PP berdalih belum mengetahui lokasi ceceran tanah timbun yang dikeluhkan warga. Untuk itu Satpol PP Pekanbaru yang merupakan instansi terkait bakal turun ke lapangan mencari kebenaran informasi tentang ceceran tanah timbun yang sudah meresahkan tersebut.
Kepala Seksi (Kasi) Operasi Satpol PP Pekanbaru, Azvi Lavari mengaku langsung turun ke lokasi pada Selasa (3/9). Karena pihaknya sendiri sebelumnya belum mendapatkan informasi terkait ceceran tanah timbun tersebut.
‘’Kita akan turun ke lokasi itu, kita akan cek dulu seperti apa dan kita akan minta keterangan pihak terkait di lokasi itu dulu ya,’’ sebut Azvi kepada Riau Pos Selasa (3/9).(ilo/gus/*6)