Warga Rumbai Gelar Aksi Tanda Tangan

Pekanbaru | Rabu, 04 September 2013 - 07:59 WIB

Warga Rumbai Gelar Aksi Tanda Tangan
Warga Rumbai dan Rumbai Pesisir membentang kain besar untuk ditandatangani sebagai aksi keprihatinan terhadap kondisi Jalan Yos Sudarso, Selasa (3/9/2013). Foto: defizal/riau pos

PEKANBARU (RP) - Warga Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, melakukan aksi solidaritas meminta dukungan berupa tanda tangan untuk perbaikan Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai, Selasa (3/9) pukul 10.00 WIB.

Aksi yang dilakukan itu berlangsung tertib dan damai, serta dikawal oleh Unit Lantas Polsek Rumabi Pesisir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sekretaris Jendral (Sekjen) Himpunan Solidaritas Tokoh Masyarakat Rumbai dan Rumbai Pesisir (Histom-RRP) Afrizal, kepada Riau Pos menuturkan, berbagai macam organisasi pemuda dan masyarakat Rumbai dan Rumbai Pesisir dilibatkan dalam aksi tersebut, di antaranya, Pemuda Pancasila, KNPI, karang taruna, FPRB, GRIB, Laskar Merah Putih Masyarakat Pancasila Indonesia, LPM, PKDP, IKMR, IKJR, SPTI, SPSI, NIBA, SPRMII, tokoh masyarakat Rumbai dan Rumbai Pesisir, granat, dan Pemuda Rumbai dan Rumbai Pesisir.

‘’Aksi ini kita lakukan dalam bentuk aksi solidaritas berupa pengumpulan tanda tangan warga dan pengendara yang melintasi Jalan Yos Sudarso. Kami menuntut pemerintah melalui dinas terkait agar memeperhartikan keselamatan kami. Jika tidak ada perhatian kami akan melakukan aksi yang lebih besar,’’ ujar Afrizal.

Aksi ini sendiri dimulai dari Jalan Sekolah kemudian melakukan jalan santai menuju Jalan Yos Sudarso, sambil membawa spanduk bertuliskan ‘’Dukung Aksi Tanda Tangan Jalan Yos Sudarso’’.

Sepanjang perajalanan, orator menyampaikan orasi mengenai kerusakan jalan. Kemudian meminta pengendara untuk memberikan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Jalan Yos Sudarso segera di perbaiaki.

Sementara itu, salah satu pengendara yang membubuhkan tanda tangannya, Rahmad (32), warga Jalan Limbungan, kepada Riau Pos mengaku sangat mendukung aksi yang telah dilakukan hingga pukul 12.00 WIB tersebut.

‘’Sebagai pengendara yang selalu melewati jalan ini setiap harinya, tentu kami sangat berharap jalan segera diperbaiki. Apalagi sering terjadi kecelakaan karena kondisi jalanyang rusak, Ditambah lagi jika malam hari lampu tidak menyala, sehingga Jalan Yos Sudarso semakin rawan terjadi kecelakaan terutama sepeda motor seperti saya,’’ ujar Rahmad.

Dalam aksinya, warga sempat memblokir Jalan Yos Sudarso sekitar 10 menit sambil melakukan orasi.

Pengendara yang merasa prihatin atas kondisi Jalan Yos Sudarso langsung berhenti dan membubuhkan tanda tangannnya.

Pemprov Tampung Aspirasi

Adanya aksi masyarakat dan pengendara di Jalan Yos Sudarso direspon positif Pemerintah Provinsi Riau. Usulan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun kebijakan pembangunan infrastruktur daerah.

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto kepada Riau Pos, Selasa (3/9) di Pekanbaru.

Menurutnya, kondisi Jalan Yos Sudarso memang memprihatinkan. Namun, kondisi tersebut lebih dikarenakan faktor alam.

‘’Ya aspirasi tentunya kita terima untuk menjadi pertimbangan dalam menyusun program. Nanti perbaikan tersebut akan diprioritaskan,’’ paparnya.

Dia menambahkan, kondisi Jalan Yos Sudarso yang bergelombang lebih dikarenakan faktor alam. Beberapa strategi sudah dilakukan untuk memperbaikinya, namun kondisinya tetap saja bergelombang.

‘’Itu memang perlu perhatian ekstra. Kondisi tekstur tanahnya yang relatif tidak mendukung. Pasca pengerjaan, terjadi pergeseran kondisi tanah di bagian bawah jalan, sehingga berpengaruh pada kondisi jalan, makanya seperti ini,’’ imbuh Hariyanto.

Saat ditanyakan mengenai solusi untuk permasalahan yang dapat mempengaruhi pelayanan transportasi masyarakat, dia mengaku sudah mengkoordinasikan bersama pihak terlait untuk mencarikan beberapa alternatif solusi.

Dia menambahkan, beberapa solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan dinding untuk bendungan sisi kanan dan kiri jalan.

Hingga menerapkan sistem jalan kaki seribu yang dinilai efektif untuk lahan yang topograwifi rawa.

‘’Ya tidak bisa instan, karena memerlukan biaya yang cukup besar. Kita sedang merancang itu. Konsep kaki seribu sudah pernah kita terapkan di Lubuk Gaung Kota Dumai. Di mana, konsepnya jembatan di atas tanah. Artinya secara struktural dan komposisi lebih kokoh untuk menahan pergeseran tanah,’’ terang Hariyanto.(*4/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook