KOTA (RP) - Pengamat Ekonomi Riau, B Isyandi meminta pemerintah melakukan penekanan harga dan memperbanyak operasi pasar (OP) menyikapi kenaikan harga BBM.
‘’Pemerintah pusat maupun daerah harus memberikan tekanan kepadapengecer, atau distributor untuk dapat menjaga jumlah atau volume barang-barang kebutuhan pokok masyarakat, misalkan cabai, gula, beras, tepung, susu, dan sebagainya, itu distributornya harus diberikan tekanan supaya lepas barang-barang, tidak boleh ditimbun,’’ tegas Isyandi saat di wawancarai Riau Pos.
Tekanan yang dimaksud Isyandi adalah, bisa dalam bentuk menyediakan jaminan terhadap saluran-saluran distribusi. ‘’Jangan pula nanti ada kelangkaan dengan berbagai alasan, posko-posko barang juga jangan sampai tertahan di pos barang yang ada dimasing-masing wilayah,’’ tuturnya.
Selain itu, pemerintah pusat melalui daerah diminta juga harus memberikan penekanan terhadap bankir untuk membiayai distributor ini, karena semua diyakini melakukan kredit bank, dan bank itu wajib memberikan bantuan kemudahan.
‘’Artinya peran pemerintah sangat diperlukan, artinya tidak ada barang yang ditimbun, karena jika barang itu disebar di mana-mana harga bisa bersaing jika harga naik, dan kenaikan harga itu relatif rendah,’’ sebutnya lagi.
Selanjutnya, peran Pinas Perindustrian dan Perdagangan betul-betul sangat diperlukan untuk menyikapi lonjakan harga dipasar. tentunya dengan melakukan banyak OP di kantung-kantung yang mengalami lonjakan harga saat barang langka. ‘’Lakukan OP dikantung-kantung tertentu dalam rangka kenaikan BBM ini,’’ tuturnya.
Disebutkan ini memang merupakan kewajiban dari dinas untuk melakukannya, jika bisa libatkan pihak terkait seperti bulog dan juga lainnya. ‘’Ini sangat membantu, jika dilakukan dengan cara terus menerus. Karena juga bisa memberikan tekanan terhadap harga yang saat ini mengalami lonjakan harga,’’ tutupnya.(gus)