MOS, Dilarang Ada Kekerasan

Pekanbaru | Kamis, 04 Juli 2013 - 09:55 WIB

PEKANBARU (RP) - Proses daftar ulang berakhir Selasa (2/7), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru sendiri sampai Rabu (3/7), secara resmi belum merilis jumlah calon siswa baru yang daftar ulang.

Setelah dinyatakan lulus PPDB, calon siswa yang tak mendaftar dianggap mengundurkan diri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Meski begitu proses tahapan PPDB terus berjalan, dan Kamis (4/7), hari pertama Masa Orientasi Siswa (MOS) di gelar di setiap sekolah se-Kota Pekanbaru. MOS diberikan jatah dua hari yang akan berakhir pada Jumat (5/7).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Prof Zulfadil, menegaskan MOS dilaksanakan untuk tujuan pengenalan. Maka berarti menurutnya, masa pengenalan sekolah, dari sisi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler serta untuk memupuk program pendidikan karakter.

Maka dari itu dia menegaskan agar pihak guru mengawasi kegiatan MOS tersebut jangan sampai ada tindakan kekerasan yang tidak mendukung pendidikan berkarakter tersebut.

‘’Seperti intsruksi Kemendiknas, MOS dilarang adanya tindakan kekerasan untuk memupuk program karakter,’’ ujar Zulfadil kemarin. Jika masih terjadi aksi kekerasan dalam kegiatan MOS atau Ospek, maka siswa yang menjadi korban kekerasan bisa melapor ke kepala sekolah atau Dinas Pendidikan.

Menurutnya, kegiatan MOS tersebut tidak perlu dihapus melainkan harus dibuang budaya kekerasannya. Dengan mengikuti kegiatan sekolah bisa memberikan pandangan visi dan misi sekolah ke siswa.

Selain itu juga memberikan pencerahan dan pembelajaran siswa baru. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Disdik Pekanbaru juga akan memonitoring di sekolah.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook