Polda dan Kejati Didemo Anti Korupsi

Pekanbaru | Kamis, 04 Juli 2013 - 09:46 WIB

PEKANBARU (RP) - Dua kelompok massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesian Monitoring Development (IMD) dan Forum Pemantau Pembangunan Indonesia (FPPI) menggelar aksi demonstrasi ke Polda Riau dan Kejati Riau, Rabu (3/7) menuntut berbagai dugaan kasus korupsi yang ada di Riau untuk dituntaskan.

Pantauan Riau Pos di Mapolda Riau, kelompok massa yang datang terlebih dahulu, LSM IMD. Begitu tiba, mereka langsung berorasi di depan pagar Mapolda Riau, Jalan Sudirman yang saat itu ditutup.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam orasinya, mereka meminta agar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria SK MH dicopot karena dinilai membeking pejabat Dispora Riau.

‘’Proyek Koneksi Unit Chiler Genset Hall A Sport Centre Rumbai, yang diduga fiktif itu dianggarkan tahun 2011 senilai Rp1,8 miliar lebih yang dilaporkan oleh LSM FPPI ke Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar pada 22 April 2013 silam,’’ ujar koordinator aksi, Ilham Kusuma Chaniago.

Pendemo juga menuding Arief melakukan pembohongan publik dengan mengatakan sudah melakukan kordinasi dengan BPKP. ‘’Setelah kita cek kesana, ternyata belum ada kordinasi tersebut,’’ lanjut Ilham.

Usai dari Polda Riau, dengan berjalan kaki massa kemudian bergeser ke Kejati Riau. Disini, turut melakukan aksi massa dari LSM FPPI.

Di Kejati Riau, setelah berorasi menuntut dituntaskannya kasus mark up proyek Jembatan Pendamaran senilai Rp1 triliyun, dan bantuan sosial di Rohil, perwakilan massa aksi diterima oleh Kajati Riau, Eddy Rakamto SH untuk berdiskusi di ruang Kajati.

‘’Kita sering menerima laporan-laporan dari masyarakat dan LSM. Namun kebanyakan, laporan-laporan yang kita terima selama ini hanya sekedar info, tidak ada disertai bukti. Itu membuat kita menemui kesulitan dalam penyelidikan lebih lanjut,’’ jelas Eddy kepada perwakilan massa pendemo.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu pihaknya pernah menerima laporan terkait dugaan korupsi pembangunan jalan. Laporan yang diterima pihak Kejati lengkap disertai foto.

Namun saat dilakukan pengecekan di lapangan ternyata lokasi proyek yang difoto bukan proyek yang dimaksud. ‘’Buktinya hanya dari foto, bukan dokumen,’’ ujarnya.

Kajati berharap kedepannya, LSM dan masyarakat yang akan memberikan laporan supaya disertai dengan bukti-bukti.

‘’Jika disertai bukti, tentu kasusnya akan berjalan dan kita bisa menetapkan tersangka. Karena, menetapkan seseorang sebagai tersangka juga harus dengan bukti-bukti yang cukup,’’ ujarnya.

Menyikapi persoalan ini, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH saat dikonfirmasi terkait massa yang meminta ia dicopot atas dugaan membekingi pejabat Dispora, membantah hal tersebut.

‘’Saya tidak tahu siapa pejabat yang mereka maksud. Saya berani sumpah diatas Al quran terhadap omongan saya,’’ bantah Arief.

Ia menegaskan, saat ini Satreskrim Polresta Pekanbaru sudah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan wewenang terhadap pekerjaan pengadaan koneksi unit Chiller ke Genset Hall A Sport Centre Rumbai yang bersumber dari APBD P Provinsi Riau tahun 2011 dengan nilai pengadaan Rp1.835.121.303, yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.

‘’Kasus ini masih dalam penyelidikan kita. Kita menerima laporan terkait kasus ini pada April 2013,’’ jelasnya.

Pelanggaran dalam kasus ini, jelas Kasat adalah adanya pekerjaan yang dibayarkan namun tidak pernah dilakukan.

‘’Pembayaran 27 persen dengan nilai Rp466 juta terhadap pengerjaan kabel, namun dugaannya pengerjaan tidak dilakukan, mereka beralasan hilang,’’ jelasnya.

Langkah yang dilakukan penyidik, jelas Kasat Reskrim adalah pihaknya sudah melakukan pemeriksaan untuk diambil keterangan dan pengecekan TKP.

‘’Ada tiga yang sudah kita periksa. Pardamaian, PNS Dispora, staff bagian umum kepegawaian yang juga PPTK pada 30 mei 2013, Rina Tatiana, Staff Administrasi Umum, pada 5 Juni 2013, Dini Martilova, PNS Dispora Provinsi Riau, staff administrasi urusan keuangan pada 14 Juni 2013 dan Kamis serta Jumat besok kita akan periksa 5 lagi,’’ ungkap Kasat Reskrim.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook