Nakal Jadi Alasan Murid SD Negeri 73 Diberhentikan

Pekanbaru | Selasa, 04 Juni 2013 - 11:33 WIB

Nakal Jadi Alasan Murid SD Negeri 73 Diberhentikan
Rizki, duduk di sepeda motor di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru karena tak dapat bersekolah lagi. Foto: mirshal/riau pos

KOTA (RP) - M Rizki sudah tidak bisa mengikuti pendidikan di sekolah sejak Mei 2013 lalu. Dia yang baru mengeyam pendidikan di kelas II di SDN 73 Pekanbaru, diberhentikan pihak sekolah. Rizki tak diperbolehkan masuk sekolah itu lagi dengan alasan terkenal dengan kenakalannya.

Rustam yang menjadi wali Rizki saat ditemui Riau Pos di lingkungan Kantor Wali Kota Pekanbaru mengaku tidak percaya atas kenakalan anaknya tersebut. Menurutnya kenakalan anaknya tidak mungkin sampai menyakiti teman-temanya sendiri. Menurut pengetahuan dia, kenakalan anaknya masih wajar seperti dilakukan anak seusianya tersebut. Tetapi tidak mungkin anaknya sampai mengencingi ruang kelas seperti yang dituduhkan pihak sekolah tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saya tidak menyangka jika sekolah mengeluarkan anak saya. Hanya karena alasan anak nakal sekolah langsung mengeluarkan anak saya dan tak boleh masuk sekolah lagi. Saya tak rela atas perlakuan sekolah tersebut,’’ kata Rustam kepada Riau Pos, Senin (3/6).

Kepala SDN 073 Jalan Sidomulyo Kecamatan Sukajadi Pekanbaru, Enel Warni mengatakan, sebab dikeluarkannya Rizki dari sekolah yang dipimpinnya karena Riski memang terlampau nakal, bahkan kenakalannya tidak sesuai dengan anak seumurannya.

‘’Rizki merupakan murid pindahan dari Sumatera Barat, dia masuk ke sekolah ini pada 5 Oktober 2012 tahun lalu. Waktu itu dia diantar oleh ibunya. Rizki memang terkenal dengan kenakalannya, sering cabut, bahkan pernah waktu itu dia cabut karena beralasan membeli makanan di luar. Karena dia ini terus bertingkah melampaui batas, sehingga kami membuat kebijakan untuk memanggil orang tuanya, untuk menasehati dan berjanji agar kelakuan riski berubah. Namun baru beberapa hari kelakuannya menjadi lagi, yang paling parah Rizki pernah kencing dalam kelasnya di meja. Pernah juga menyingkap rok anak murid perempuan,’’ ungkapnya.

Enel menambahkan, karena masih mempertimbangkan banyak hal pihaknya masih beriktikad baik untuk kembali memanggil orang tuanya. ‘’Kali ini kami buat perjanjian di atas materai, dan saya katakan kepada orang tuanya ini kali terakhir Rizki berbuat kelakuan yang tidak baik. Kalau berbuat lagi dengan terpaksa kami mengeluarkan Rizki,’’ tambahnya.

Namun perjanjian tersebut ternyata tetap dilanggar oleh Riski, puncak dikeluarkannya Rizki dari sekolah karena telah menyakiti teman sekolahnya. ‘’Diplintir temannya sebanyak 12 orang. Ini lah yang membuat kami memutuskan untuk mengeluarkan Rizki dari sekolah, karena kenakalannya telah melampaui batas wajar seorang murid sekolah dasar,’’ tutupnya.

Sementara Kepala Seksi (Kasi) SD Disdik Pekanbaru Bustami mengaku belum mendapatkan laporan tentang pemecatan anak tersebut. Namun menurut dia, kenakalan anak itu sudah wajar dan tidak harus dikeluarkan dari sekolahnya. ‘’Guru salah yang mengeluarkan anak didik yang dinilai nakal tersebut. Harusnya dibina jangan di keluarkan dari sekolah, tetapi tetap kita akan cek ke sekolahnya nanti,’’ sebut Bustami kepada Riau Pos.(ilo/*3)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook