Laporan, ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianekodesrilianto@riaupos.co
Sejak beroperasi 2009 lalu, Pasar Rumbai yang dikelola Pemko Pekanbaru belum pernah memberikan keuntungan. Bahkan pasar yang dibangun menggunakan dana APBD ini diambang kebangkrutan.
Untuk pembayaran tagihan listrik saja, Pemko masih harus mensubsidi sekitar Rp80 juta per tahun. Ini disebabkan banyak pedagang dan penyewa kios yang menunggak pembayaran sewa kios.
‘’Memang dari pasar ini belum ada memberikan kuntungan kepada Pemko sebagai pendapatan asli daerah (PAD). Bukan disengaja, tapi memang kondisinya tidak bisa memberikan sumbangsih karena penyewa juga banyak yang menunggak. Untuk listrik saja kita masih disubsidi,’’ terang Kepala Unit Teknis (UPT) Dinas Pasar di Pasar Rumbai Syarial kepada Riau Pos, akhir pekan lalui di Pasar Rumbai di Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir.
Diakui Syarial, memang sulit menagih uang sewa ke pedagang. Pihaknya tidak ingin memberi tindakan tegas karena takut terjadi konflik.
‘’Karena itu, kami baru melakukan upaya persuasif agar pengguna kios mau membayar sewa kios sesuai jadwal.
Ia juga menyebutkan Pasar Rumbai kurang diminati. Dari data diketahui, 77 kios Pasar Rumbai yang kosong, belakangan baru diminati 18 kios.
‘’Untuk kios yang masih kosong sudah kita sosialisasaikan agar bisa segera memiliki peminat. Langkah tersebut dilakukan agar pasar ini kembali ramai dan menjadi salah satu pusat pergerakan ekonomi di Pekanbaru,’’ harapnya.(new)