Artis Gritte Agatha Belajar dan Kenalkan Posyandu Digital

Pekanbaru | Kamis, 04 April 2019 - 19:30 WIB

Artis Gritte Agatha Belajar dan Kenalkan Posyandu Digital
Posyandu Suka Memangku dan Posyandu Melati Air menerima piagam penghargaan posyandu digital dari Kepala Puskesmas Sapta Taruna dr Kiki Eviana (kanan) didampingi Lurah Tangkerang Labuai Joko Arif Santoso SSTP dan Gritte Agatha Kamis (4/4/2019) (Sofi/Mirshal/Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah mengikuti kegiatan mengolah sabun, belajar berpantun dan hidroponik di Kampung Berseri Astra (KBA) Indah Madani, kini sosok artis Gritte Agatha sebagai Icon Inspirasi Negeri melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi posyandu yang telah memiliki posyandu digital. 

Dalam kunjungannya, Gritte turut serta mengikuti rangkaian acara posyandu. Seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi dan tumbuh kembang anak, lalu belajar penerapan aplikasi posyandu digital.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam acara posyandu selain ibu-ibu dari balita dan anak-anak, turut hadir, dr Kiki Eviana selaku Kepala Puskesmas Sapta Taruna, Wahyu Idris selaku Camat Bukit Raya, Joko Arif Santoso selaku Lurah Tangkerang Labuai, Mirshal selaku Kader Kampung Berseri Astra Indah Madani.

Posyandu digital menjadi daya tarik Gritta. Jika dulu menulisnya di kertas, kini sudah menulis  digital. ’’Semoga kampung ini makin maju, dan maju lagi. Serta semakin banyak kampung yang maju di Pekanbaru. Apalagi dengan adanya digitalisasi posyandu,’’ tuturnya Kamis, (4/4/2019).

Gritte pun turut serta memberikan piagam penghargaan KBA kepada posyandu yang telah memiliki posyandu digital. Di antaranya, Posyandu Melati Air RW 12, Posyandu Suka Memangku RW 4, serta Posyandu Amarilis.

Kader Kampung Berseri Astra di Pekanbaru, Mirshal menyampaikan piagam penghargaan tersebut untuk memberikan semangat kepada posyandu yang belum memakai aplikasi digital bernama primaku.

’’Mudah-mudahan seluruh posyandu di Pekanbaru menggunakan posyandu digital secepat mungkin seperti harapan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru,’’ ucapnya yang kerap disapa Acenk.

Sementara, Kepala Puskesmas Sapta Taruna, dr Kiki Eviana menyebut posyandu digital sebagai pengingat terkait Kementerian Kesehatan telah memberikan buku KIA atau Kesehatan Ibu dan Anak, namun sejauh ini masyarakat tidak memanfaatkan buku KIA tersebut. Hanya orang-orang yang datang ke posyandu yang mengisi.
 
’’Posyandu digital ini menuangkan buku KIA ke dalam HP, sehingga ibu yang tergabung paham dan tahu kapan waktu posyandu untuk imunisasi dan lainnya,’’ jelasnya.

Lebih lanjut, info seperti imunisasi hepatitis pun ada, serta info-info lainnya yang berkaitan dengan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Informasinya bukan hoax, sebab yang membuatnya adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia.

’’Untuk Posyandu di RW 4 sudah berlangsung selama tiga bulan. Jadi di Desember kami berembuk dengan Pak Acenk, tokoh masyarakat, para kader membicarakan ini, sehingga kami pelatihan sebentar dan diterapkan ke kader, lalu terbentuklah posyandu digital,’’ terangnya.

Kemudian, tidak hanya para kader yang bisa, namun para ibu yang memiliki balita juga bisa menggunakannya. ’’Para kader berjumlah 5 orang. Ibu posyandu berjumlah sekitar 50 orang. Dengan datang di posyandu dan mendapat imunisasi, sehingga tahu perkembangan anak,’’ ungkapnya.

Lanjutnya, di era digital yang umumnya berbasis android agar bisa memanfaatkan posyandu digital untuk memantau tumbuh kembang anak dan kesehatannya.
Turut menanggapi Lurah Tangkerang Labuai, Joko Arif Santoso, menyampaikan kebanggaannya dengan adanya terobosan inovasi posyandu digital ini. Nantinya bisa menjadi contoh posyandu se-Kota Pekanbaru dan bisa mengaplikasikannya.

’’Zaman berbasis teknologi, jadi mulai dari hal kecil hingga besar disarankan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Terimakasih juga Astra yang menjandikan kelurahan kami sebagai percontohan yang mengedepankan inovasi dan teknologi,’’ ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Bukit Raya, Wahyu Idris, meski posyandu digital usianya masih baru, tentu harapannya akan semakin berkembang se-Kota Pekanbaru. Sehingga data yang tersimpan terpantau oleh yang berkompeten baik dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan ibu daripada balita dan anak-anak. ’’Visi wali kota, smart city madani memang harus menjadi kota pintar terlebih dengan perkembangan zaman sekarang ini. Siapa yang memegang IT dengan baik maka akan semakin maju,’’ jelasnya.(*3)

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook