PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Makin maraknya berbagai kasus yang terjadi di Pekanbaru seperti prostitusi, penyalahgunaan narkoba dan berbagai macam tindak kejahatan yang terjadi saat ini menjadi sorotan para wakil rakyat.
Mengingat masa jabatan DR Firdaus ST MT dan Ayat Cahyadi SSi yang menjabat sebagai walikota dan wakil walikota yang tidak sampai satu tahun lagi masa jabatannya, hal ini membuat kalangan legislatif pesimis akan visi Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani dapat terwujud.
Seperti yang disampaikan oleh Mulyadi Amd, anggota DPRD Pekanbaru ini menilai Pemko Pekanbaru perlu kerja keras, dengan niat secara bersama-bersama dari berbagai leading sektor agar mewujudkan cita-cita walikota menjadikan Kota Pekanbaru Kota Metropolitan yang madani.
"Kita tetap memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang memiliki kinerja bagus, walau masih banyaknya kekurangan di sana sini, untuk itu di masa kepemimpinan yang tak sampai setahun ini, banyak hal yang bisa dilakukan, dalam mewujudkan Pekanbaru menjadi Kota Madani," ucap Mulyadi
Politisi PKS juga mengatakan Kota Pekanbaru masih jauh dari kata "Madani", dimana kasus prostitusi mulai dari kelas bawah hingga kelas atas masih marak terjadi.
"Bereskan segala macam jenis tempat maksiat yang ada di Kota Pekanbaru, seperti warung remang-remang, panti pijat plus-plus, perhotelan, serta tempat karoke yang diduga kuat sebagai sarang prostitusi dan berbagai tindakan amoral," sambungnya.
Perlunya pengawasan yang lebih baik dan ekstra oleh dinas serta instansi-intansi terkait dalam mewujudkan visi misi walikota Pekanbaru.
"Kita lihat saat ini hotel-hotel menjamur dengan harga yang ditawarkan sangat menarik dan murah, bahkan siapa saja nginap, tanpa mempertanyakan surat nikah dan sebagainya, tanpa adanya pengawasan yang ketat dari aparatur yang berwenang. Saya pesimis kalau tata kelola kota ini masih seperti ini," tukas Mulyadi.
Laporan: Susanto
Editor: Yudi Waldi
