KOTA (RIAUPOS.CO) - Gagalnya Kota Pekanbaru mempertahankan Piala Adipura cukup mengecewakan. Namun Pemko Pekanbaru tak ingin disalahkan dan tak ingin disebut Pekanbaru gagal mempertahakan kebersihan kota.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru Zulfikri menjelaskan, gagalnya Pekanbaru meraih Adipura disebabkan oleh beberapa indikator. Ia justru mengklaim lepasnya Piala Adipura lebih kepada adanya peningkatan kualitas nilai rata-rata nasional untuk kebersihan kota dari 63,31 naik menjadi 67,51.
Menurutnya, Pekanbaru secara rata-rata berhasil memenuhi standar nilai yang sudah ditetapkan pada tahun lalu. Hanya saja penilaian untuk tahun lalu memang di tingkatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga menjadi 67,51. Akibat adanya peningkatan tersebut, Pekanbaru tidak mampu untuk mencapai nilai yang ditetapkan.
Tahun 2015, Pekanbaru meraih satu angka di bawah batas nilai untuk kategori kota besar dan metropolitan. ’’Banyak yang kecewa dengan penilaian tersebut, bukan Pekanbaru saja,’’ sebutnya.
Dari penilaian pula, hanya tiga kota yang meraih predikat Adipura Kencana yakni Surabaya, Balikpapan dan Kendari. ’’Ke depan kami akan berusaha memenuhi penilaian standar tersebut,’’ janjinya.(ali)