PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Belum rampungnya pembangunan gedung bedah sentral RSUD Arifin Achmad disesalkan banyak kalangan.
Pasalnya, banyak pasien terlantar dan merasa terabaikan karena harus menunggu jadwal operasi yang mencapai hingga satu bulan.
Seperti yang disampaikan Fahrul Rozi (25) salah satu keluarga pasien yang mengalami patah tulang, kepada Riau Pos, Jumat (3/1) siang.
Menurutnya, karena terbatasnya ruang operasi di rumah sakit milik pemerintah tersebut, membuat adiknya Firdaus (18) harus menunggu jadawal operasi pada Rabu (8/1) nanti.
‘’Padahal kejadiannya pertengahan bulan Desember lalu, kondisi luka-lukanya juga sudah pulih. Karena masih lama jadwalnya kami meminta kepada dokter untuk pulang. Kemudian sehari sebelum jadwal operasi baru kembali lagi ke RSUD,’’ jelasnya.
Apa yang disamapaikan Rozi, juga sudah sering dirasakan para pasien korban kecelakaan lainnya. Pasien patah tulang banyak ditemukan di ruangan Cendrawasih tersebut, terpaksa menunggu hampir satu bulan agar kakinya yang bengkok bisa dioperasi. Padahal luka-luka yang diderita sudah sembuh sepenuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Yulwiriati Moesa mengakui, jika para pasien terpaksa menunggu hingga waktu satu bulan. Ini terjadi karena terbatasnya ruangan ICU dan ruangan operasi yang ada di RSUD Arifin Achmad.
‘’Saat ini memang pasien harus menunggu jadwal operasi, karena keterbatasan ruangan ICU yang baru ada tujuh ruangan. Sedangkan ruangan operasi baru ada 10 ruangan. Namun jika pembangunan gedung bedah sentral bisa diselesaikan, maka ruangan operasi bisa ditambah sebanyak 18 ruangan dan ICU sebanyak 25 ruangan,’’ ujarnya.
Sementara itu anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza menyesalkan belum dilanjutkannya pembangunan gedung yang telah lama dinanti masyarakat tersebut.
Sebab katanya, pembangunan gedung tersebut jauh lebih penting dibandingkan dengan pembangunan gedung lainnya.
‘’Ini harus segera dituntaskan, karena ini demi kepentingan masyarakat banyak. Penanganan yang cepat akan menyelamatkan pasien. kalau dibiarkan harus menunggu sebulan untuk dioperasi tentu terlalu lama. Sehingga banyak pekerjaannya yang terlantar ataupun pekerjaan keluarga yang menjaga pasien,’’ ujarnya.(l)