Laporan SUCILAWATI, Rumbai Pesisir
Akibat banjir yang melanda di sejumlah kecamatan di Pekanbaru beberapa waktu lalu, sebanyak 750 warga terserang penyakit. Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru mendata, ke-750 warga tersebut tersebar di enam kecamatan dengan berbagai jenis penyakit.
Di antaranya, 127 orang terserang penyakit diare, 191 ISPA, 229 penyakit kulit, 28 orang KJ tivitis (iritasi mata) dan penyakit lainnya 203 orang.
750 warga yang terserang penyakit tersebut, didata dari enam posko kesehatan yang terpusat di Puskesmas di antaranya Rumbai, Umbansari, Payung Sekaki, Limapuluh, Rejosari, dan Puskesmas di Kecamatan Senapelan, ungkap Kasi Pengamatan Penyakit dan Krisis Bencana Diskes Kota Pekanbaru M Napiri, Selasa (3/1).
Napiri berpendapat, penyakit akan terus bermunculan pasca banjir.
Ia menjelaskan, Diskes akan melakukan langkah penanggulangan penyakit pasca banjir di antaranya posko banjir dijadikan Puskesmas Keliling (Puskel).
Diskes juga akan melakukan kerja sama dengan lintas sektor, untuk memulihkan lingkungan kesehatan yang masih kotor pasca banjir dengan kaporitisasi terhadap sumur cincin, memberikan Abatisasi dan penyemprotan sarang nyamuk di wilayah banjir.
Sementara itu, Ketua RT 03/RW 06 Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Yursofiana mengatakan, pasca banjir banyak warga yang terserang penyakit dikarenakan lingkungan yang kotor, juga bau yang tidak sedap dan mencemarkan udara.
Tidak hanya itu saja, yang menjadi permasalan banyak di antarannya anak-anak maupun orang dewasa terserang penyakit, misalnya penyakit kulit, gatal-gatal, demam dan diare, ungkapnya ketika, Selasa (3/1).
Dikatakan Yursofiana, hal yang paling diperlukan masyarakat di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir adalah bantuan medis dan obat-obatan.
Selain sembako, kami juga memerlukan bantuan obat-obatan, harapnya.
Berdasarkan pantauan, di lokasi tersebut sudah tidak ada banjir lagi.
Namun sisa-sisa banjir masih terlihat, seperti sampah yang masih berserakan di sana-sini, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap baik itu dari sampah maupun dari air parit ataupun lumpur-lumpur sisa banjir.
Sejumlah anak-anak juga tampak bermain di parit dekat rumah mereka yang rentan menimbulkan berbagai jenis penyakit.(yls)