PEKANBARU (RP) -  Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) sebagai satu-satunya lembaga serta sebagai pusat pendidikan seni yang mengusung budaya Melayu di Riau. Melihat kondisi ini, merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk mendukungnya.

Dukungan bukan hanya materil namun dukungan kerja sama dari pemerintah. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, M Sabarudi kepada Riau Pos, Selasa (3/1) di DPRD.

‘’Nilai-nilai budaya Melayu apakah seni atau pendidikan harus dikembangkan, seperti untuk mengembangakan AKMR itu merupakan kewajiban pemerintah dalam memberikan dukunganya,’’ sebut Sabarudi lagi.

Selain dipengaruhi nilai-nilai Islami, keberadaan kampus AKMR di Bumi Lancang Kuning ini, menurut Sabarudi sesuai dengan visi Riau dan Kota Pekanbaru yang menjadikan pusat budaya Melayu.

Jadi, mendorong penerapan budaya Melayu ini, perlu mendapat perhatian serius baik pemimpin di berbagai lini, masyarakat dan terutama pemerintah.

‘’Lembaga ini (AKMR, red) perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, meskipun tanpa harus melupakan bidang lain. Dan pemko harus serius mendorong melembagannya budaya Melayu di tengah masyarakat Riau,’’ tuturnya.

Ditambahkan anggota Komisi I Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru, Dedy Vilia SPd, AKMR merupakan lembaga dan untuk mencegah pudarnya seni dan budaya, maka pemerintah harus ikut mengangkat dan mengembangkan nilai-nilai budaya Melayu sebagai ciri khas dari daerah ini khususnya di Kota Pekanbaru.

‘’Kewajiban pemerintah mendukung pendidikan dalam hal itu dukungan moril dan dukungan materil. Kalau misalnya pembangunan AKMR memerlukan dukungan, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau mestinya menganggarkannya,’’ tutur Deby lagi.(ilo)