Terminal Bayangan Risaukan Warga

Pekanbaru | Rabu, 04 Januari 2012 - 08:56 WIB

PEKANBARU (RP) -  Perkembangan Kota Pekanbaru sebagai daerah tujuan investasi dan urbanisasi membuat angkutan antar kota maupun provinsi bertambah.

Namun sayangnya, seluruh armada tidak beroperasi di terminal Bandara Payung Sekaki melainkan membuat terminal-terminal bayangan di perbatasan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibatnya, ketika jam sibuk jalanan menjadi macet karena dipenuhi angkutan yang menunggu penumpang di pinggir jalan.

Seperti yang terjadi di simpang Jalan Garuda Sakti Kecamatan Tampan Pekanbaru.

‘’Terminal ini sudah meresahkan pengguna jalan. Sudah jalan sempit, ditambah mobil bus besar parkir sambarangan sampai di badan jalan. Apa instansi terkait tidak bisa menertibkan mereka, padahal untuk ngetem sudah ada terminal. Di sini juga sudah sering terjadi kecelakaan karena jalan yang sempit dan masyarakat banyak menggunakan jalan tersebut,’’terang Sarifah salah seorang warga Jalan Garuda Panam kepada Riau Pos, Selasa (3/1) di Pekanbaru.

Dari pantauan Riau Pos, setiap hari pada jam tertentu terlihat puluhan kendaraan parkir di kiri dan kanan simpang Garuda Sakti.

Bahkan calo pencari penumpang juga kerap berdiri di tengah jalan untuk menghentikan kendaraan yang dinilai membawa penumpang.

Tidak jarang terjadi kemacetan panjang di sepanjang jalan perbatasan Kampar tersebut.

Belum lagi dengan tindakan seenaknya supir kendaraan yang berhenti ditengah jalan.

Sesekali memang terlihat petugas dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru di lokasi, hanya saja mereka tidak melakukan patroli rutin hanya duduk saja di simpang Jalan Garuda Sakti tersebut.

Padahal, di sepanjang jalan menuju ke UIN SUSKA Riau banyak kendaraan yang parkir.

‘’Kami di sini mencari penumpang dan tidak menganggu pengguna jalan. Jangan ganggu mata pencarian kami yang halal ini. Lagi pula di sini lebih banyak penumpang yang datang dari pada di Terminal. Masyarakat juga sudah terbiasa,’’bantah Bonar salah seorang calo pencari penumpang jurusan Padang Sumatera Barat.

Terkait hal tersebut, kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, SS Sayuti mengaku memang kewalahan. Pasalnya, supir dan calo kerap kucing-kucingan dengan petugas yang diturunkan.

Pos pengawasan yang ada juga selalu tidak efektif karena angkutan liar itu selalu memiliki lokasi alternatif.

Sementara itu, penindakan adalah wewenang dari kepolisian sementara Dishub hanya memantau.

‘’Serba sulit karena wewenang menindak mereka tidak menjadi hak kami lagi malainkan hak polisi. Harapan kami, ada koordinasi antara Dishub dan Polisi untuk persoalan terminal banyakan ini. Selain itu masyarakat juga memiliki andil kenapa ini bisa terjadi. Jadi penumpang diharapkan jangan ke terminal bayangan melainkan ke Terminal yang sudah disediakan. Lagi pula sangsi belum ada untuk tindakan ini selaian di Polisi yang berhak menilang,’’ujarnya.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook